• Minggu, 21 Desember 2025

Saham Anjlok 15 Persen, BRI Siapkan Rp3 Triliun untuk Borong Balik

Photo Author
- Kamis, 30 Oktober 2025 | 18:00 WIB
 BRI Dinobatkan Sebagai Salah Satu Emiten BigCap dengan Penerapan GCG Terbaik Pada IICD Award 2025 (Foto: Bank BRI)
BRI Dinobatkan Sebagai Salah Satu Emiten BigCap dengan Penerapan GCG Terbaik Pada IICD Award 2025 (Foto: Bank BRI)

KONTEKS.CO.ID - Para investor publik PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI) yang menahan kerugian selama setahun terakhir akhirnya mendapat sinyal intervensi langsung dari manajemen.

Bank raksasa berkode BBRI ini dilaporkan telah menyiapkan dana tunai jumbo senilai Rp3 triliun yang ditujukan khusus untuk melakukan pembelian kembali (buyback) sahamnya di pasar. Langkah ini diambil sebagai respons darurat atas harga saham yang terus tertekan.

Bagi investor ritel, intervensi ini sangat ditunggu. Dalam satu tahun terakhir, harga saham BBRI yang menjadi salah satu saham favorit publik telah anjlok 15,74 persen.

Baca Juga: Tolak Outsourcing dan Kerja Kontrak Seumur Hidup, Jutaan Buruh Siap Mogok Nasional

Penurunan tajam ini setara dengan kehilangan 740 poin dari level harga 4.700 per lembar saham, yang berarti nilai investasi jutaan investor di seluruh Indonesia ikut tergerus signifikan.

Manajemen BRI menilai kejatuhan harga ini tidak lagi mencerminkan nilai perusahaan yang sebenarnya.

Direktur Keuangan dan Strategi BRI, Viviana Dyah Ayu Retno, dalam paparan kinerjanya, Kamis, 30 Oktober 2025, menyatakan bahwa harga saham saat ini undervalue atau terlalu murah.

Lantaran itu, buyback ini menjadi strategi untuk menyelamatkan harga kembali ke level intrinsiknya.

Baca Juga: Kehilangan Ketajaman di Lini Depan, Barcelona Kangen Lewandowski

Langkah ini juga bukan sekadar wacana, melainkan sudah mendapat restu penuh dari pemegang saham.

Viviana menegaskan bahwa rencana buyback ini telah disetujui dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 24 Maret lalu.

RUPS tersebut memberikan mandat kepada direksi untuk melakukan pembelian kembali dalam periode 12 bulan, yang berarti BRI memiliki waktu hingga Maret 2026.

Namun, kondisi pasar yang mendesak tampaknya membuat BRI ingin bergerak lebih cepat. Viviana mengungkapkan bahwa dari total pagu Rp3 triliun tersebut, sebagian besar sudah siap digunakan.

"Saat ini kami masih memiliki budget sekitar Rp2,5 triliun yang tentunya dapat kami pakai sesegera mungkin," ujarnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X