KONTEKS.CO.ID - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan berada di kisaran 5,0–5,3 persen.
Proyeksi ini didukung konsumsi rumah tangga yang kuat, investasi yang terus membaik, serta kinerja ekspor yang mulai pulih di tengah tekanan global.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, optimisme ini mencerminkan ketahanan ekonomi domestik yang tetap solid.
“Sumber pertumbuhan utama akan berasal dari konsumsi masyarakat dan investasi, sementara ekspor juga menunjukkan tanda-tanda perbaikan seiring membaiknya permintaan global,” ujarnya dalam keterangan usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu 22 Oktober 2025.
Perry menjelaskan, konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh stabil seiring terkendalinya inflasi dan meningkatnya daya beli masyarakat.
Di sisi lain, investasi didorong oleh perbaikan iklim usaha, hilirisasi industri, serta peningkatan realisasi proyek strategis nasional.
Baca Juga: Kenang Dukungan pada Masa Apartheid, Presiden Ramaphosa: Indonesia Sekutu Setia Afrika Selatan
Sementara, kinerja ekspor mulai menunjukkan pemulihan berkat peningkatan permintaan dari mitra dagang utama, terutama untuk produk manufaktur dan komoditas olahan.
“Meski harga komoditas global masih fluktuatif, struktur ekspor Indonesia yang semakin beragam menjadi faktor penopang penting,” kata Perry.
Untuk mendukung target tersebut, BI berkomitmen menjaga stabilitas makroekonomi melalui kebijakan suku bunga yang konsisten, penguatan nilai tukar rupiah, serta dorongan terhadap pembiayaan sektor produktif.
Baca Juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di 4,75 Persen, Ini Alasannya
“Kami akan terus memperkuat sinergi kebijakan moneter, fiskal, dan sektor riil agar momentum pertumbuhan tetap terjaga,” ujarnya.
BI menilai, risiko eksternal seperti ketidakpastian suku bunga global dan perlambatan ekonomi dunia masih perlu diwaspadai.
Artikel Terkait
Suku Bunga 4,75 Persen, Analis Baca Strategi Berani BI
Suku Bunga AS di Ujung Tanduk: Dihimpit Trump dan Ancaman Resesi, The Fed Hadapi Keputusan Kritis
The Fed Pangkas Suku Bunga, Dow Jones Naik, Nasdaq Melemah, Pasar Saham Ditutup Bervariasi
Rupiah Perkasa Lagi Hari Ini, Menguat Lawan Dolar AS, Pasar Optimistis The Fed Segera Longgarkan Suku Bunga
Survei Reuters, BI Diyakini Pangkas Suku Bunga Jadi 4,50 Persen