• Minggu, 21 Desember 2025

BI Proyeksikan Pertumbuhan Ekonomi 2025 di Kisaran 5,0 hingga 5,3 Persen

Photo Author
- Rabu, 22 Oktober 2025 | 17:09 WIB
Apa Itu Suku Bunga Acuan? Pahami Pengaruhnya Biar Dompet Nggak Kaget! (Canva.com)
Apa Itu Suku Bunga Acuan? Pahami Pengaruhnya Biar Dompet Nggak Kaget! (Canva.com)

KONTEKS.CO.ID - Bank Indonesia (BI) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 akan berada di kisaran 5,0–5,3 persen.

Proyeksi ini didukung konsumsi rumah tangga yang kuat, investasi yang terus membaik, serta kinerja ekspor yang mulai pulih di tengah tekanan global.

Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, optimisme ini mencerminkan ketahanan ekonomi domestik yang tetap solid.

Baca Juga: Soto Banjar hingga Kopi Gayo: Diplomasi Kuliner ala Prabowo Hangatkan Pertemuan dengan Presiden Afrika Selatan

“Sumber pertumbuhan utama akan berasal dari konsumsi masyarakat dan investasi, sementara ekspor juga menunjukkan tanda-tanda perbaikan seiring membaiknya permintaan global,” ujarnya dalam keterangan usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI, Rabu 22 Oktober 2025.

Perry menjelaskan, konsumsi rumah tangga diperkirakan tumbuh stabil seiring terkendalinya inflasi dan meningkatnya daya beli masyarakat.

Di sisi lain, investasi didorong oleh perbaikan iklim usaha, hilirisasi industri, serta peningkatan realisasi proyek strategis nasional.

Baca Juga: Kenang Dukungan pada Masa Apartheid, Presiden Ramaphosa: Indonesia Sekutu Setia Afrika Selatan

Sementara, kinerja ekspor mulai menunjukkan pemulihan berkat peningkatan permintaan dari mitra dagang utama, terutama untuk produk manufaktur dan komoditas olahan.

“Meski harga komoditas global masih fluktuatif, struktur ekspor Indonesia yang semakin beragam menjadi faktor penopang penting,” kata Perry.

Untuk mendukung target tersebut, BI berkomitmen menjaga stabilitas makroekonomi melalui kebijakan suku bunga yang konsisten, penguatan nilai tukar rupiah, serta dorongan terhadap pembiayaan sektor produktif.

Baca Juga: BI Pertahankan Suku Bunga Acuan di 4,75 Persen, Ini Alasannya

“Kami akan terus memperkuat sinergi kebijakan moneter, fiskal, dan sektor riil agar momentum pertumbuhan tetap terjaga,” ujarnya.

BI menilai, risiko eksternal seperti ketidakpastian suku bunga global dan perlambatan ekonomi dunia masih perlu diwaspadai.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X