KONTEKS.CO.ID - Bank Indonesia atau BI diyakini akan memangkas suku bunga acuan pada rapat keempat berturut-turut pada Rabu 22 Oktober 2025 menjadi 4,50 persen.
Langkah ini diambil karena pembuat kebijakan memberi perhatian lebih besar untuk mendukung pertumbuhan ekonomi meski nilai tukar rupiah masih lemah.
Demikian hasil jajak pendapat Reuters terhadap para ekonom.
September lalu, bank sentral mengejutkan pasar dengan pemangkasan suku bunga.
Gubernur BI Perry Warjiyo menyatakan pihaknya akan “habis-habisan” mendorong pertumbuhan sambil menjaga stabilitas pasar keuangan.
Rupiah sempat menguat dalam beberapa pekan terakhir karena intervensi pasar valuta asing, tetapi masih melemah sekitar 3 persen sepanjang tahun ini.
BI memiliki mandat untuk menjaga kestabilan nilai tukar.
Meski pertumbuhan ekonomi pada kuartal II melebihi perkiraan, sejumlah ekonom memperingatkan permintaan domestik mulai kehilangan momentum.
Dengan inflasi 2,65 persen yang masih dalam kisaran target BI 1,5 hingga 3,5 persen, ekspektasi pemangkasan suku bunga kembali minggu ini semakin kuat.
Baca Juga: Durian Musang King Malaysia Tiba di China dalam 36 Jam, Indonesia Makin Tertinggal
Sebagian besar ekonom, yaitu 21 dari 28 responden survei Reuters, memperkirakan BI akan menurunkan suku bunga acuan reverse repo tujuh hari sebesar 25 basis poin menjadi 4,50 persen pada 22 Oktober.
Sisanya memperkirakan suku bunga tetap di 4,75 persen.
Artikel Terkait
Suku Bunga 4,75 Persen, Analis Baca Strategi Berani BI
Suku Bunga AS di Ujung Tanduk: Dihimpit Trump dan Ancaman Resesi, The Fed Hadapi Keputusan Kritis
The Fed Turunkan Suku Bunga Jadi 4,00-4,25 Persen, Suara Terbelah
The Fed Pangkas Suku Bunga, Dow Jones Naik, Nasdaq Melemah, Pasar Saham Ditutup Bervariasi
Rupiah Perkasa Lagi Hari Ini, Menguat Lawan Dolar AS, Pasar Optimistis The Fed Segera Longgarkan Suku Bunga