Turki dan Indonesia Merayakan 75 Tahun Hubungan Diplomatik, Perkuat Kemitraan Strategis di Ankara

KONTEKS.CO.ID – Turki dan Indonesia menegaskan kembali komitmen untuk memperdalam kerja sama strategis dalam forum kemitraan di Ankara yang menandai 75 tahun hubungan diplomatik kedua negara.

Pejabat dari dua negara Anggota G20 itu menyoroti peningkatan hubungan di bidang perdagangan, pertahanan, dan teknologi, dengan Indonesia dipandang sebagai mitra dialog utama bagi Turki di Asia Tenggara.

Forum Kemitraan Turki-Indonesia yang diselenggarakan lembaga pemikir SETA itu mempertemukan diplomat, akademisi, dan pejabat dari kedua negara untuk membahas peluang kerja sama yang lebih luas di berbagai sektor.

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Tembus Rekor Tertinggi Lagi, Ini Daftar Lengkapnya

Wakil Menteri Perdagangan Turki Mustafa Tuzcu menyebut forum tersebut sebagai tonggak baru dalam hubungan bilateral.

Ia menilai kedua negara menunjukkan ketahanan ekonomi kuat di tengah tantangan global, dengan Indonesia yang terus berkembang sebagai pusat ekonomi regional di ASEAN.

Konsul Jenderal Indonesia di Istanbul Darianto Harsono menekankan peluang kerja sama di bidang energi hijau, transformasi digital, dan pertahanan.

Baca Juga: Kagum Lihat 6 Rumah Ibadah Berdiri Harmonis Berdampingan di Surabaya, Menag: Inilah Indonesia Sejati

Ia mengatakan sumber daya alam Indonesia dan kemampuan teknologi Turki saling melengkapi.

Pejabat Kementerian Luar Negeri Turki Korkut Gungen menggambarkan hubungan kedua negara sebagai kemitraan strategis antara dua sahabat yang aktif di forum multilateral seperti G20 dan Organisasi Kerja Sama Islam.

Ia juga menyinggung kunjungan timbal balik Presiden Erdoğan dan Presiden Subianto sebagai bukti kedekatan diplomatik.

Baca Juga: Jusuf Hamka Curhat: Saya Dulu Tolong Hary Tanoe, Sekarang Malah Dizalimi

“Indonesia berada di jantung jalur laut dunia. Tujuan kami adalah menjadikannya mitra dialog yang lebih kuat bagi Turki,” ujar Gungen, baru-baru ini.

Ia menambahkan, Turki ikut berpartisipasi dalam pameran pertahanan Indonesia dengan 25 perusahaan.