• Minggu, 21 Desember 2025

Copot Dirut Garuda Indonesia Wamildan Tsani, Rosan Tak Ingin Setengah-Setengah!

Photo Author
- Kamis, 16 Oktober 2025 | 10:21 WIB
CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, tak ingin setengah-setengah membangun Garuda Indonesia.  (Foto: Instagram/@roesanroeslani)
CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, tak ingin setengah-setengah membangun Garuda Indonesia. (Foto: Instagram/@roesanroeslani)

KONTEKS.CO.ID – CEO Danantara Indonesia Rosan Perkasa Roeslani menungkap alasan mengganti posisi Direktur Utama atau Dirut PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).

Jabatan Dirut Garuda Indonesia kini diemban Glenny H Kairupan menggeser Wamildan Tsani yang masa jabatannya bahkan belum genap satu tahun.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan, para pemegang saham mengamini pengangkatan Glenny H Kairupan, purnawirawan TNI yang sebelumnya menjabat Komisaris Garuda Indonesia, sebagai Direktur Utama Garuda Indonesia yang baru.

Baca Juga: Jangan Asal Belok! Begini Cara Aman Menikung di Medan Tanah Offroad

"Sebetulnya kalau dilihat, memang itu pergantiannya secara keseluruhannya. Kalau dilihat lebih dalam karena Danantara kan, kita background-nya dulu ya sedikit ya kita kan juga ingin memperkuat Garuda ini secara keseluruhan baik dari finansialnya, dari planningnya dan yang lain-lainnya kan," kata Rosan seusai menghadiri Grand Finale Dinner Forbes Global CEO Conference di Jakarta, Rabu 15 Oktober 2025 malam.

Perubahan lainnya mencakup penunjukan Thomas Sugiarto Oentoro selaku wakil direktur utama, Balagopal Kunduvara (direktur keuangan dan manajemen risiko), Neil Raymond Mills (direktur transformasi), dan Frans Dicky Tamara sebagai komisaris.

Rosan menjelaskan, perubahan direksi sebagai tindak lanjut dari upaya penguatan yang telah dilakukan sebelumnya, salah satunya penambahan modal USD405 juta atau setara Rp6,71 triliun.

Baca Juga: Bali Jadi Pulau Terbaik Asia 2025, Menpar Widiyanti: Bukti Kekuatan Ekosistem Pariwisata Indonesia

Ke depan, Danantara berencana kembali memperkuat permodalan Garuda Indonesia, dengan catatan rencana kerja perseroan dapat berjalan dan dieksekusi dengan baik.

"Kita ingin menunjukkan bahwa kami tidak setengah-setengah dalam menyehatkan Garuda ini," katanya.

Rosan pun mengakui, penambahan modal masih belum cukup untuk menyehatkan Garuda, sehingga kini dua profesional asing direkrut sebagai upaya penguatan dari sisi manajemen perusahaan.

Baca Juga: Sehari MBG Setara Beri Makan Orang 7 Kali Populasi Singapura, Prabowo: Saya Bangga!

“Garuda kan dari dulu kan coba disehatkan berkali-kali, sudah di-inject (disuntik tambahan) modalnya, tapi kan tidak mencapai hasil maksimal. Nah sekarang kami tidak mau setengah-setengah karena paling penting kan dari segi manajemennya yang mempunyai goals (tujuan) dan rencana yang baik,” paparnya. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X