KONTEKS.CO.ID - Setelah 18 tahun menjadi salah satu pilar utama di balik citra merek Airasia, Rudy Khaw mengumumkan pengunduran dirinya dari perusahaan.
Jabatan terakhirnya adalah sebagai CEO airasia brand co. (ABC), branding internal Airasia yang ia pimpin setelah sebelumnya menjabat sebagai Chief Brand Officer.
Selama hampir dua dekade, Rudy dikenal sebagai sosok kunci yang berhasil mentransformasi airasia dari sekadar maskapai penerbangan bertarif rendah menjadi sebuah merek gaya hidup yang ikonik dan relevan dengan budaya pop di Asia Tenggara.
Warisan Konsep '3P' dan Budaya Pop Saat ditanya mengenai transformasi paling signifikan yang ia pimpin, Rudy menyoroti konsep ‘People, Places, and Passion’ (Manusia, Tempat, dan Gairah).
Baca Juga: Kuasai Proyek Listrik Rp10 Triliun, Saham CUAN Milik Konglomerat Prajogo Pangestu Jadi Rebutan Asing
Menurutnya, ide ‘3P’ ini berhasil menyederhanakan identitas airasia, terutama saat perusahaan berekspansi di luar bisnis penerbangan.
"Konsep ini berdampak besar karena sangat sederhana namun bermakna, memberikan arah yang jelas bagi setiap pemasar atau tim kreatif untuk diterapkan dalam proyek mereka," ujar Rudy.
Di bawah kepemimpinannya, Rudy berambisi menjadikan airasia sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya pop.
Ambisi ini terwujud melalui serangkaian kolaborasi strategis yang tak terlupakan, mulai dari integrasi merek dengan tur 'Red' Taylor Swift di ASEAN pada tahun 2014, hingga konten bersama kolektif musik 88rising.
Tidak berhenti di situ, airasia juga menjalin kemitraan dengan acara budaya ternama ComplexCon dan raksasa game SEGA, sembari terus memperkuat citranya melalui berbagai inisiatif pemasaran olahraga.
Rudy bahkan berani bereksperimen dengan media baru melalui proyek YouTuber Virtual (VTuber) Project Kavvaii, menunjukkan visinya yang selalu terdepan.
Nasihat untuk Generasi Penerus Rudy memberikan nasihat sederhana namun mendalam bagi penerusnya di Airasia.
Ia menekankan bahwa membangun merek adalah sebuah proses jangka panjang (a long burn) yang membutuhkan kesabaran dan visi.
Artikel Terkait
AirAsia Larang Penggunaan Power Bank di Pesawat Mulai 1 April 2025
Mulai September, AirAsia Buka Penerbangan Langsung Kuala Lumpur dan Kuching ke Pontianak
AirAsia Tutup Penerbangan Bali–Cairns Mulai 19 September 2025
Kronologi Pesawat AirAsia Tujuan Bali Kembali ke Perth, Gangguan Mesin!
AirAsia Meresmikan Rute Kuala Lumpur–Semarang, Konektivitas Makin Kuat