"Black Rock kan sebenarnya cuman jadi tempat ya... Itu bukan punya dia, itu kliennya Black Rock," jelasnya.
"Jadi bukan dia yang kayak jungkir balik jual beli. Enggak," tambahnya. Pada akhirnya, argumen utama Timothy berpusat pada skala.
Bagi institusi raksasa yang portofolio utamanya adalah S&P 500 dan aset tradisional lainnya, alokasi 1% pada Bitcoin tidak akan diperlakukan dengan strategi jual-beli jangka pendek yang dipengaruhi siklus.
"Uang tuh enggak ke mana-mana gitu," pungkasnya, menyiratkan bahwa aliran dana institusional yang stabil akan menjadi penopang baru bagi harga Bitcoin di masa yang akan datang.***
Artikel Terkait
Indonesia Pertimbangkan Bitcoin sebagai Aset Cadangan Strategis, Begini Penjelasannya
Bukan untuk Spekulasi, Timothy Ronald Jelaskan Filosofi Bitcoin sebagai 'Digital Gold' dan Aset Alternatif
Timothy Ronald Peringatkan Potensi 'Great Depression' Modern, Sebut Kondisi Ekonomi Saat Ini Anomali
Diremehkan Karena Terlalu Simpel, Timothy Ronald Buktikan Strategi Hanya Beli Bitcoin Justru Lebih Unggul
Bank of America hingga Citadel Borong Saham Pertahanan dan Energi Nuklir, Timothy Ronald: Tanda Dunia Sedang Tidak Baik-Baik Saja