• Minggu, 21 Desember 2025

Tolak Model Padat Karya, Toto Sugiri Bangun Perusahaan DCII Beromzet Triliunan Hanya dengan 161 Karyawan

Photo Author
- Jumat, 10 Oktober 2025 | 15:30 WIB
Toto Sugiri menjelaskan alasan kenapa perusahaan DCI Indonesia hanya ada ratusan karyawan (Tangkapan layar kanal Youtube Timothy Ronald)
Toto Sugiri menjelaskan alasan kenapa perusahaan DCI Indonesia hanya ada ratusan karyawan (Tangkapan layar kanal Youtube Timothy Ronald)

KONTEKS.CO.ID - Di tengah lanskap industri yang kerap mengandalkan model padat karya, pionir data center Indonesia, Toto Sugiri, membangun PT DCI Indonesia Tbk (DCII) dengan filosofi yang berlawanan.

Berawal dari kegelisahan melihat data penting bangsa disimpan di Singapura, ia berhasil membuktikan bahwa sebuah perusahaan beromzet triliunan Rupiah dapat dijalankan oleh tim yang sangat ramping, dengan total hanya 161 karyawan.

Kisah DCI dimulai bukan dari kalkulasi bisnis semata, melainkan dari sebuah keprihatinan.

Toto Sugiri merasa tergelitik melihat data-data krusial Indonesia, termasuk perbankan, justru berada di luar negeri.

Baca Juga: Ramai di Medsos, Lender Keluhkan Gagal Bayar Miliaran Rupiah di Fintech P2P Dana Syariah Indonesia

"Saya pikir kalau data itu demikian pentingnya buat negara kita ke depan... ada baiknya data penduduk Indonesia itu ada di Indonesia," ungkapnya dalam sebuah siniar yang tayang dikanal Youtube Timothy Ronald, Rabu, 8 Oktober 2025.

Kegelisahan inilah yang memicu semangatnya untuk membuktikan bahwa Indonesia mampu memiliki fasilitas data center berkualitas tinggi.

"Masa sih enggak bisa bikin sendiri gitu, bikin di Indonesia. Akhirnya memberanikan diri," kenangnya.

Untuk mewujudkan visi tersebut, ia menolak pendekatan konvensional. Alih-alih membangun perusahaan padat karya, ia menerapkan filosofi unik yang ia sebut "menjadi Brunei, bukan India".

Baca Juga: Tawarkan Harga Premium, Valuasi IPO Superbank Disebut Setara Raksasa Perbankan BCA

"Saya pengin jadi Brunei. Artinya, revenue per head-nya bagus, income per capita-nya bagus, karena pembaginya sedikit," jelasnya.

Kunci untuk mencapai efisiensi ekstrem tersebut adalah investasi besar pada teknologi dan otomasi untuk melipatgandakan produktivitas timnya yang ramping.

Strategi ini membuahkan hasil luar biasa. Dengan tim yang hanya berjumlah 161 orang, DCI mampu mencatatkan pendapatan per karyawan sekitar satu juta dolar AS per tahun.

Jika dikalkulasikan, total pendapatan tahunan perusahaan diperkirakan mencapai sekitar USD161 juta atau lebih dari Rp2,5 triliun.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X