Penundaan data tenaga kerja ini membuat visibilitas ekonomi AS kabur, tambah tekanan ke dolar dan angkat emas. Investor lagi hati-hati, tapi optimis tren naik lanjut. Ini bukan cuma soal untung cepat, tapi strategi lindung nilai jangka panjang.
UBS, bank investasi top, punya ramalan gembira. Mereka prediksi emas bisa sentuh USD4.200 per ons dalam beberapa bulan ke depan, didorong penurunan suku bunga riil AS yang bikin emas murah dibeli, plus ekspektasi dolar makin anjlok.
"Penurunan suku bunga riil di AS menurunkan biaya peluang untuk emas," catat UBS. Ini bakal bikin permintaan safe haven makin deras, apalagi dengan geopolitik global yang lagi panas.
Tak cuma harga emas dunia, saudaranya ikut pesta. Harga perak spot lompat 2,1 persen ke USD47,96 per ons, platinum naik 2,4 persen jadi USD1.606,29, dan palladium kuat 1,5 persen di USD1.259,41.
Pekan ini, pantau risalah FOMC Kamis, 9 Oktober 2025 dan pidato Jerome Powell, bisa jadi pemicu goyang baru. Buat investor lokal, ini sinyal beli emas fisik atau ETF, tapi ingat yaitu volatilitas tinggi, jadi main bijak ya.***
Artikel Terkait
Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp12.000, Pecahan 1 Gram Tembus Rp2.234.000
Harga Emas Antam Hari Ini Turun, Pasar Pantau Sentimen Global dan Pergerakan Dolar AS
Harga Emas Antam Hari Ini Stabil, Simak Detail Pecahan dan Ketentuan Buyback
Harga Emas Antam Stagnan di Akhir Pekan, Apakah Waktu Tepat Buat Beli?
Harga Emas Dunia Rebut Rekor Pekan Lalu, Prediksi 2025-2026: Menuju USD4.000 Tapi Hati-Hati Volatil