"Dorongan kebijakan terbaru guna mendukung pertumbuhan melalui kombinasi kebijakan fiskal ekspansif dan kebijakan moneter dovish bisa dilihat sedikit negatif bagi rupiah," tulis analis Bank of America (BofA).
Turunya BI Rate juga berdampak langsung pada turunnya imbal hasil aset keuangan dalam negeri. Kondisi ini menciptakan arus keluar modal oleh investor asing sehingga tekanan terhadap rupiah makin berat.
Sementara, SGD selama ini dikenal sebagai salah satu mata uang terkuat dan palig stabil di dunia. Karenanya sering dinilai investor global sebagai aset safe haven.
Stabilitas politik sampai kekuatan cadangan devisa menjadi faktor utama yang mendukung posisi kuat dolar Singapura terhadap mata uang lainnya.
Baca Juga: 2 Kali Ancam Prabowo, Said Didu Heran Jokowi Masih Pelihara Relawan: Pergerakan Apa yang Terjadi?
Di samping itu, kebijakan moneter yang Otoritas Moneter Singapura (MAS) terapkan tak sama dengan umumnya negara lain.
Sebab mereka lebih berfokus pada pengelolaan nilai tukar dibandingkan pengaturan suku bunga sebagai instrumen utama guna menjaga inflasi dan stabilitas ekonomi.
Pada sisi lain, kebijakan moneter Monetary Authority of Singapore (MAS) mengandalkan pengelolaan nilai tukar ketimbang pengaturan suku bunga sebagai instrumen utama dalam menjaga angka inflasi serta stabilitas ekonomi Singapura.
Aliran Duit Family Office
Penguatan dolar Singapura dipicu juga oleh derasnya arus modal asing yang masuk ke Negeri Jiran tersebut. Aliran, salah satunya, datang dari dana orang kaya yang diparkir di family office.
Dalam laporannya, Reuters menulis DBS Private Bank, bagian dari bank terbesar Singapura, DBS Group, pada Selasa pekan ini platform multi-family office yang didukung bank tersebut sudah tembus SGD1 miliar aset kelolaan. Nilai ini hanya dua tahun setelah produk diluncurkan, dan kini ada di jalur untuk mencapai USG2 miliar pada akhir 2026.
Family office merupakan firma privat yang digunakan orang superkaya untuk mengelola kekayaan, pajak, dan rencana suksesi mereka.
Multi-family office memberikan sebagian besar layanan yang sama seperti single-family office. Tetapi lebih dari satu keluarga dengan memanfaatkan sumber daya bersama.
Tonggak capaian oleh DBS Multi Family Office Foundry VCC (DBS MFO) ini mencerminkan daya tarik Singapura sebagai basis pengelolaan kekayaan keluarga di tengah ketidakpastian ekonomi global dan volatilitas pasar yang meningkat.
Artikel Terkait
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat ke Rp16.320–Rp16.380 per Dolar AS, Pasar Tegang Menanti Keputusan The Fed
Nilai Tukar Rupiah vs Dolar AS Hari Ini: Menguat atau Melemah? Simak Tren Terkini yang Bisa Tentukan Arah Ekonomi Dompetmu
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Menguat Tipis per Dolar AS, Pasar Masih Menunggu Sinyal The Fed
Nilai Tukar Rupiah Hari Ini Melemah Per Dolar AS, Pasar Tunggu Sinyal The Fed dan Sentimen Geopolitik Global
Nilai Tukar Rupiah Melemah Tajam per Dolar AS Hari Ini, Pasar Nantikan Kebijakan The Fed yang Masih Misterius