Potensi Ekspor Daging AS ke Indonesia Mencapai Rp3,33 Triliun

KONTEKS.CO.ID - Presiden dan CEO U.S. Meat Export Federation, Dan Halstrom, menyatakan optimistis terhadap permintaan jangka panjang global untuk daging sapi dan babi dari Amerika Serikat (AS).

Ia menilai kerangka perjanjian dagang dengan Indonesia dan Australia menjadi langkah awal yang baik.

“Saya tidak berpikir itu akan menjadi pasar besar, tetapi akan signifikan bagi layanan makanan kelas atas,” kata Halstrom, seperti dikutip dari Learfield.

Baca Juga: Sebanyak 80 Persen Ekspor Indonesia ke Uni Eropa Bebas Tarif Mulai 2027

“Jika melihat Indonesia, kami membuat kemajuan dalam beberapa hambatan perdagangan, terutama registrasi pabrik dan sertifikasi halal,” Halstrom menerangkan.

Menurutnya, ekspor ke pasar Indonesia berpotensi bernilai USD100 juta hingga USD200 juta (sekitar Rp 1,66 triliun hingga Rp 3,33 triliun) per tahun.

Halstrom juga menyebut Amerika Latin sebagai titik cerah dalam beberapa tahun terakhir.

Baca Juga: AMAN: Tindakan PT Toba Pulp Lestari Terhadap Masyarakat Adat Sihaporas Tak Bisa Ditolerir

“Meksiko, Amerika Tengah, serta negara-negara seperti Kolombia dan Cile di Amerika Selatan, semuanya berjalan sangat baik,” ujarnya kepada Brownfield.

Ia menambahkan, Jepang dan Korea Selatan tetap menjadi mitra kuat.

“Kedua negara ini adalah pasar besar. Jika menggabungkan daging sapi dan babi, nilainya masing-masing lebih dari USD3 miliar. Pasar besar dengan permintaan beragam dan populasi berdaya beli tinggi.”

Baca Juga: Kondisi Terbaru Fahmi Bo: Tak Bisa Berjalan, Hidup Dari Live TikTok Usai Derita Diabetes Hingga Asam Urat

Halstrom menegaskan menjaga akses pasar di negara-negara tersebut sangat penting mengingat lemahnya permintaan dari China.

Ia percaya China pada akhirnya akan kembali ke meja perdagangan.***