• Senin, 22 Desember 2025

Tagihan Sunyi PLTU: Nyawa dan Triliunan Rupiah Melayang dari Biaya Kesehatan Publik

Photo Author
- Selasa, 23 September 2025 | 09:41 WIB
Midarwati (53) berlatar PLTU Nagan Raya, menggendong cucunya yang terkena penyakit ISPA di Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya, Aceh, Rabu 7 Agustus 2024. (Foto: Bithe/Mardili)
Midarwati (53) berlatar PLTU Nagan Raya, menggendong cucunya yang terkena penyakit ISPA di Desa Suak Puntong, Kecamatan Kuala Pesisir, Nagan Raya, Aceh, Rabu 7 Agustus 2024. (Foto: Bithe/Mardili)

Sementara di Aceh, udara laut yang dulunya bersih kini tercemar polusi PLTU 1&2 Nagan Raya. Warga kerap menderita ISPA dan penyakit kulit.

“Banyak warga menderita gangguan pernapasan,” ujar APEL Green Aceh, dikutip dari Waspada Aceh (29 Desember 2024).

Polutan Mematikan yang Terabaikan

Ahli kesehatan menegaskan polutan PLTU, seperti PM2,5, SO₂, NOx, dan logam berat, berhubungan dengan kanker paru, gangguan jantung, berat lahir rendah, hingga kematian dini.

Baca Juga: 200 Penunggak Pajak Terbesar Jadi Target, Menkeu Purbaya Siapkan Eksekusi Rp60 Triliun

“Produk samping pembakaran batu bara adalah karsinogen dan toksin kardiorespirasi,” tulis tinjauan di Annals of Global Health.

Tanpa intervensi, beban kesehatan akibat PLTU akan terus menumpuk. Rem darurat yang bisa ditempuh adalah penutupan unit paling kotor, pembatasan emisi, serta percepatan transisi energi bersih.

Jika tidak, tagihan sunyi berupa nyawa dan triliunan rupiah akan tetap menghantui generasi mendatang.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X