• Senin, 22 Desember 2025

Perkara BLBI Seret Harga Saham BCA ke Tepi Jurang, Sempat Longsor 6,16 Persen dalam Sepekan

Photo Author
- Rabu, 20 Agustus 2025 | 20:34 WIB
Harga saham Bank Central Asia atau BCA terganggu dengan adanya kasus BLBI yang menyeret pemilik kode saham BBCA ini. (BCA)
Harga saham Bank Central Asia atau BCA terganggu dengan adanya kasus BLBI yang menyeret pemilik kode saham BBCA ini. (BCA)

Namun, BCA dijual ke Farallon senilai Rp10 triliun. Hal ini malah menimbulkan kerugian sebesar Rp.78 triliun.

"Namun BCA dijual kepada Farallon senilai Rp.10 triliun. Jadi ada kerugian yang dibuat oleh pemerintah sendiri sebesar Rp78 triliun," tulis Kwik, dikutip Rabu 20 Agustus 2025.

Kwik juga menyoroti kredit Rp52,7 triliun yang diambil oleh Grup Salim, mantan pemegang saham BCA, di bank swasta terbesar RI tersebut.

Baca Juga: Bisa Bicara Banyak Bahasa! Meta Uji Coba Fitur AI Penerjemah Reels dengan Lip Sync Realistis

Ia menggarisbawahi bahwa ketika 92,8% saham BCA dimiliki oleh pemerintah, utang keluarga Salim beralih menjadi utang kepada pemerintah.

Karena tidak memiliki cukup dana tunai, penyelesaian dilakukan melalui skema Pelunasan Kewajiban Pemegang Saham (PKPS) dalam bentuk Master Settlement and Acquisition Agreement (MSAA).

Melalui skema itu, Grup Salim menyetor uang tunai Rp100 miliar serta menyerahkan 108 perusahaan.

Hasil penilaian atas aset perusahaan menggunakan jasa Danareksa, Bahana dan Lehman Brothers mengeluarkan angka Rp51,9 triliun. Sehingga utang Grup Salim ke BCA dianggap lunas.

Sementara itu, hasil penilaian Price Waterhouse Coopers (PwC) menunjukkan nilai skema tersebut hanya sekitar Rp20 triliun.

Baca Juga: AirAsia Tutup Penerbangan Bali–Cairns Mulai 19 September 2025

Perbedaan signifikan dari penilaian konsorsium Danareksa-Bahana-Lehman dengan PwC disebut terjadi karena perbedaan pandangan makroekonomi.

Pada saat itu, Bahana, Danareksa dan Lehman Brothers ditugasi menilai dengan asumsi "Pandangan yang positif tentang hari depan ekonomi Indonesia dan lingkungan politik yang normal" (normalised economic and political scenarios).
Artinya dihasilkan angka premium imbas dari going concern dalam lingkungan ekonomi makro yang bagus.

Sementara PwC ditugasi dengan asumsi dan TOR yang intinya berbunyi: "harus dijual dalam waktu antara 8 dan 10 minggu", dengan "transaksi penjualan dilakukan antara pembeli yang mau membeli tetapi ogah-ogahan, dan penjual yang mau menjual tapi ogah-ogahan" (willing but not anxious).

Meski ada perbedaan signifikan terkait penilaian tersebut, akhirnya pemerintah pada saat itu menerima Rp20 triliun dari nilai aset Rp52,8 triliun, sebagai pelunasan utang keluarga Salim. Artinya, recovery rate sekitar 34%.Pada tahun 2002, Presiden Megawati sepakat menjual 51% saham BCA kepada publik.

Baca Juga: AirAsia Tutup Penerbangan Bali–Cairns Mulai 19 September 2025

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X