KONTEKS.CO.ID - Upaya Nigeria untuk mentransformasi perekonomiannya menjadi kekuatan senilai USD1 triliun pada 2030 dapat mengambil pelajaran berharga dari strategi pembangunan Indonesia.
Demikian menurut laporan terbaru Norrenberger Advisory Partners Limited (NAPL).
Laporan tersebut menyebut Indonesia sebagai model yang meyakinkan, karena berhasil menghadapi tantangan serupa hingga menjadi ekonomi senilai USD1 triliun.
Baca Juga: Cetak Sejarah, Nilai Hubungan Perdagangan Nigeria dan Indonesia Tembus Rp76,1 Triliun
Ada enam sektor berpotensi besar yang bisa dimanfaatkan Nigeria untuk mempercepat pertumbuhan: pertanian, perdagangan, kilang minyak, telekomunikasi, hiburan, serta perbankan dan keuangan.
Dalam 25 tahun terakhir, Indonesia bertransformasi dari pasar berkembang yang bergejolak menjadi ekonomi stabil bernilai triliunan USD, dengan rata-rata pertumbuhan hampir 9 persen per tahun.
Kesuksesan itu ditopang reformasi strategis, antara lain manajemen nilai tukar yang efektif, investasi besar-besaran di infrastruktur, diversifikasi ekspor, kebijakan industrial yang kuat, pengembangan sumber daya manusia, serta upaya pemberantasan korupsi.
Baca Juga: Demi AS, Indonesia Mungkin Kurangi Impor Minyak dan Gas dari Nigeria
“Mewujudkan ambisi Nigeria mencapai ekonomi triliunan dolar AS tidak cukup dengan proyeksi optimistis. Diperlukan aksi transformatif dan terkoordinasi antara sektor publik dan swasta. Dalam hal ini, Indonesia menyediakan contoh nyata yang terbukti berhasil,” demikian isi laporan tersebut.
Per 2024, PDB nominal Nigeria tercatat sekitar USD237,5 miliar, turun tajam dari USD589,6 miliar pada 2022 dan USD341,2 miliar pada 2023.
Kontraksi ini, meski ada pertumbuhan moderat dalam denominasi naira, terutama disebabkan depresiasi tajam mata uang lokal.
Baca Juga: Nigeria Akan Bebaskan 313 Tersangka Pemberontak, Ternyata Ini Alasannya
Dengan sisa waktu lima tahun, laju pertumbuhan Nigeria tang rata-rata 4 persen secara riil dan 15 persen secara nominal dinilai masih jauh dari target.
NAPL memperkirakan Nigeria perlu mencapai pertumbuhan nominal minimal 22 persen per tahun serta stabilisasi kurs di level N1.200/USD atau lebih rendah untuk bisa mencapai target USD1 triliun pada 2030.
Artikel Terkait
Dian Siswarini Jadi Dirut Telkom, Ini Profil Perempuan Visioner di Balik Transformasi Industri Telekomunikasi
Makan Siang Bareng, Seskab Teddy dan Menteri Imipas Bahas Soal Transformasi Layanan Publik
Telkom Percepat Eksekusi Transformasi, Cetak Pendapatan Konsolidasi Rp73 Triliun
Asuransi Jiwa Raup Cuan Signifikan di Kuartal 1 2025, IFG Dorong Transformasi Industri Nasional