• Minggu, 21 Desember 2025

Asuransi Jiwa Raup Cuan Signifikan di Kuartal 1 2025, IFG Dorong Transformasi Industri Nasional

Photo Author
- Jumat, 1 Agustus 2025 | 11:15 WIB
Gedung Perusahaan Indonesia Financial Group (Dok. IFG)
Gedung Perusahaan Indonesia Financial Group (Dok. IFG)

 

KONTEKS.CO.ID - Indonesia Financial Group (IFG) merespons tantangan yang kini sedang dihadapi industri asuransi nasional.

Sekretaris perusahaan IFG, Denny S. Adji menyebut sejumlah tantangan yang dihadapi, khususnya oleh perusahaannya yang merupakan holding BUMN di sektor Asuransi, Penjaminan, dan Investasi yang merupakan bagian dari Danantara Indonesia yakni, ketidakpastian global, tekanan inflasi yang berkelanjutan hingga tren peningkatan klaim pada sektor asuransi.

Baca Juga: Dasco Unggah Foto Bertemu Megawati dan Puan, Ini Penjelasannya

Namun, kata Denny, tantangan ini justru membuka ruang bagi penguatan fondasi industri asuransi Indonesia dalam rangka membangun sektor keuangan terintegrasi melalui perlindungan yang resilien.

"Industri asuransi jiwa dan umum pada saat ini menunjukkan bahwa sektor ini mampu beradaptasi melalui pemanfaatan teknologi, penyesuaian model bisnis, serta penyesuaian terhadap kebutuhan konsumen yang terus berkembang," ujar Denny, Jumat 1 Agustus 2025.

Berdasarkan catatan IFG, kinerja premi bruto industri asuransi jiwa nasional Q1 2025 mengalami pertumbuhan 1,5 persen YoY menjadi Rp40,68 triliun, didorong oleh premi lanjutan.

Baca Juga: Buntut Abolisi Tom Lembong, Pakar Hukum Minta Presiden Evaluasi Pimpinan Kejaksaan

Kemudian, klaim asuransi jiwa turun 14,1 persen YoY. Penyebabnya, turunnya klaim penebusan unit dari Produk Asuransi Yang Dikaitkan dengan Asuransi (PAYDI), yang turun sekitar 28,6 persen YoY.

Kombinasi peningkatan penerimaan premi dan penurunan pembayaran klaim mendorong pencatatan laba industri asuransi jiwa setelah pajak sebesar Rp5,3 triliun, atau tumbuh signifikan sebesar 132 persen dibandingkan kuartal pertama pada tahun 2024.

Sementara di industri asuransi umum pada Q1 tahun 2025, pendapatan premi cenderung stagnan. Bahkan mengalami penurunan tipis sebesar -0,04 persen secara YoY, sementara klaim naik 4,5 persen YoY hingga semakin menekan kinerja industri.

Disebutkan, penurunan premi didorong oleh lini bisnis properti, motor vehicle dan suretyship, sementara pendorong utama pertumbuhan klaim juga dari lini bisnis properti dan asuransi kredit.

Baca Juga: Tak Langsung Bebas Usai Dapat Amnesti, KPK Ungkap Tujuan Hasto Keluar dari Rutan  

Dikatakan Denny, kinerja sektor asuransi jiwa tersebut terjadi mengingat industri yang masih belum sepenuhnya pulih pasca pandemi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X