KONTEKS.CO.ID - Sekretaris Kabinet (Seskab) Teddy Indra Wijaya bertemu Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto di Kantor Kementerian Imipas, Jakarta, pada Jumat, 25 Juli 2025.
Pertemuan keduanya menjadi bagian dari upaya pemerintah dalam memperkuat reformasi birokrasi.
Fokus utamanya yakni, memastikan pelayanan publik yang profesional, transparan, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.
Baca Juga: Tarif 19 Persen AS Bikin Gerah? Bos Djarum: Ekspor Kita Kecil, Nggak Bahaya Buat Keuangan
Dikatakan Teddy, pertemuan dengan Agus berlangsung dalam suasana santai saat makan siang.
Keduanya fokus pada program utama Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan.
Salah satu topik yang disoroti adalah pentingnya pelayanan publik yang cepat dan tepat.
"Dengan jumlah pegawai mencapai lebih dari 65.000 orang di seluruh Indonesia, Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan terus berupaya membangun pelayanan imigrasi dan pemasyarakatan yang cepat, tepat, dan transparan, serta mudah diakses oleh masyarakat," kata Teddy dalam keterangan resmi mengutip Sabtu 26 Juli 2025.
Baca Juga: Kejutan Manis Semifinal China Open 2025: Duet Dadakan Fajar-Fikri Tembus Final
Menurut Teddy, skala sumber daya manusia yang besar menjadi modal penting dalam mewujudkan pelayanan publik yang prima.
"Ketersediaan lebih dari 65 ribu pegawai menjadi kekuatan untuk memperluas jangkauan layanan ke seluruh penjuru negeri," ujarnya.
Sebelumnya, Agus Andrianto dalam kesempatan berbeda, menyatakan terkait penyederhanaan layanan keimigrasian harus menjadi prioritas tanpa mengurangi kualitas dan kepastian hukum.
Peningkatan pelayanan publik, lanjut Agus, merupakan bagian penting dari agenda reformasi birokrasi.
Artikel Terkait
Hari Lahir Pancasila, Seskab Teddy Ajak Kembali ke Jati Diri Bangsa
Seskab Teddy Menjawab Gosip Panas Pergantian Menteri di Kabinet Merah Putih
Seskab Teddy Ungkap Isi Pertemuan Presiden Prabowo dengan Menkes Budi Gunadi di Istana
Seskab Teddy: Presiden Prabowo ke Rusia Penuhi Undangan Langsung Vladimir Putin
Prabowo Terima Telepon dari Presiden Korea Selatan, Seskab Teddy Bocorkan Isi Pembicaraannya