• Senin, 22 Desember 2025

Rupiah Kembali Tertekan: Apa yang Mendorong Dolar AS Menguat dan Membuat Pasar Waspada Hari Ini?

Photo Author
- Selasa, 29 Juli 2025 | 10:43 WIB
Rupiah Kembali Tertekan: Apa yang Mendorong Dolar AS Menguat dan Membuat Pasar Waspada Hari Ini? (Freepik.com)
Rupiah Kembali Tertekan: Apa yang Mendorong Dolar AS Menguat dan Membuat Pasar Waspada Hari Ini? (Freepik.com)

Probabilitas pasar menunjukkan bahwa 96 persen pelaku pasar memperkirakan suku bunga akan tetap di level 4,25 persen–4,5 persen, sementara hanya 4 persen yang memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin.

Jika terjadi penurunan, kemungkinan besar baru akan terjadi pada pertemuan The Fed di September 2025.

Faktor Domestik: Kemiskinan Menurun, Tapi Ada Catatan

Baca Juga: Kumpulan Kutipan Viral Mendiang Kwik Kian Gie, Ekonom Antiliberal dan Utang

Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kemiskinan Indonesia per Maret 2025 turun ke level terendah dalam 20 tahun terakhir: 23,85 juta orang.

Namun, ironisnya, justru ada kenaikan angka kemiskinan di wilayah perkotaan, dari 6,66 persen pada September 2024 menjadi 6,73 persen pada Maret 2025.

Sebaliknya, kemiskinan di pedesaan justru turun dari 11,34 persen menjadi 11,03 persen.

Meskipun tren ini positif, angka kemiskinan di desa masih jauh lebih tinggi dibandingkan kota.

Baca Juga: Rute 1W Transjakarta Blok M Ancol Resmi Beroperasi, Tarif Masih Murah, dan Full Bus Listrik

Fakta ini menunjukkan bahwa pemulihan ekonomi belum merata dan tetap menyimpan tantangan distribusi kesejahteraan.

Rupiah Masih Rawan Tekanan

Dengan kombinasi faktor global dan domestik tersebut, Ibrahim memproyeksikan rupiah tetap berada di bawah tekanan sepanjang perdagangan hari ini.

Pergerakan rupiah yang fluktuatif masih sulit dikendalikan, terlebih jika The Fed tetap hawkish dan ketegangan dagang belum mereda.

Baca Juga: Peduli Anak Buah, Kapolda NTT dan Wakapolda Kunjungi Anggota Polisi Pengawalan yang Luka Parah karena Terjatuh saat Tugas

Meski ada sinyal perbaikan dari sisi ekonomi domestik, seperti penurunan angka kemiskinan, dampaknya belum cukup kuat untuk mengangkat rupiah secara signifikan.

Para pelaku pasar disarankan tetap waspada dan mengikuti perkembangan kebijakan global yang sangat menentukan arah pergerakan mata uang rupiah.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Lopi Kasim

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X