KONTEKS.CO.ID -Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada hari ini, Selasa, 29 Juli 2025, diperkirakan masih akan bergerak fluktuatif dengan tekanan ke arah pelemahan.
Rentang pergerakan rupiah diprediksi berada di level Rp16.350 hingga Rp16.410 per dolar AS.
Penutupan perdagangan kemarin, 28 Juli 2025, berdasarkan data Bloomberg, menunjukkan rupiah melemah 0,15 persen ke posisi Rp16.320 per dolar.
Baca Juga: Hati-Hati! Rekening Bisa Diblokir PPATK Jika Tidak Aktif 3 Bulan, Ini Solusinya
Sementara itu, indeks dolar AS justru menguat 0,50 persen ke angka 98,13.
Kondisi ini mengindikasikan tekanan eksternal cukup kuat memengaruhi nilai tukar mata uang tanah air.
Faktor Eksternal: Dari AS, Uni Eropa, hingga China
Pengamat forex Ibrahim Assuaibi menilai, pelemahan rupiah tidak lepas dari kombinasi tekanan eksternal dan respons pelaku pasar terhadap isu global.
Baca Juga: Ubek-ubek Garasi Prabowo Subianto yang Punya Harta Rp2 Triliun, Kok Nggak Ada MV3 Garuda Limousine
Salah satu yang mencuat adalah kesepakatan tarif antara Amerika Serikat dan Uni Eropa.
Tarif impor barang Eropa ke AS disepakati turun dari 30% menjadi 15%, dan hal ini menjadi sinyal pergeseran kebijakan dagang Washington.
Selain itu, ketegangan dagang AS-China juga sedang mencari titik terang.
Para pejabat tinggi dari kedua negara dijadwalkan bertemu di Stockholm, Swedia, dalam upaya meredakan konflik dagang yang selama ini jadi momok pelaku pasar global.
Baca Juga: Dimediasi Anwar Ibrahim, Thailand dan Kamboja Sepakat Berlakukan Gencatan Senjata
Yang tak kalah penting, pelaku pasar tengah menanti pengumuman kebijakan moneter The Fed minggu ini.
Artikel Terkait
Prajogo Pangestu Rebut Tahta Orang Terkaya Indonesia, Ini Daftar 10 Besar: Ada Si Pendatang Baru dan Yang Tergeser
Dana Nasabah di Rekening Dormant Aman, PPATK: Ini untuk Cegah Pencucian Uang
Tak Banyak yang Tahu, KAI Ungkap Rahasia Harga Tiket Relasi Jakarta-Bandung Cuma Rp16 Ribu!
Saldo Kecil, Jumlahnya Banyak Banget, PPATK Siap Blokir Rekening Nganggur
Diam-Diam Tunjuk Holding, Danantara Siap Akselerasi Investasi Nasional! Siapa yang Dapat Kursi Panas?