• Minggu, 21 Desember 2025

Usai Teguk Tutup 126 Gerai Kini Ngaku Rugi Rp21,4 Miliar Gara-gara Bahan Baku Minuman Basi dan Rusak

Photo Author
- Rabu, 23 Juli 2025 | 19:14 WIB
Minuman merek Teguk rugi Rp21,4 miliar gara-gara bahan baku basi dan rusak. (Instagram @teguk.indonesia)
Minuman merek Teguk rugi Rp21,4 miliar gara-gara bahan baku basi dan rusak. (Instagram @teguk.indonesia)

 

KONTEKS.CO.ID - Rupanya tak selamanya bisnis kuliner itu menguntungkan. Salah satunya Teguk yang kini mengaku rugi Rp21,4 miliar gara-gara bahan baku basi dan rusak.

Sebagai informasi, Teguk hadir di tengah masyarakat sejak tahun 2018 sebagai pelopor bisnis Food and Beverage yang fokus menjual berbagai aneka minuman kekinian yang sedang hype, baik lokal maupun internasional.

Dengan tagline Temani Harimu Dalam Tiap Rasa, Minuman Teguk memiliki 161 outlet dan satu outletnya itu di New York.

Baca Juga: Ngeri Ada Hape Oplosan! Redmi, Oppo, dan Vivo: Mendag Auto Tutup Pabrik Ponsel Ilegal, Negara Rugi Rp17,6 M

"Di sana (New York) sudah hampir setahun dan sampaikan sekarang bisa bertahan. Jadi ini merupakan suatu brand anak muda yang patut kita apresiasi,” tambah Komisaris Utama Teguk Indonesia Najib Wahab Mauluddin, dilansir dari website resminya.

Saat ini Teguk juga akan terdaftar di BEI 10 juli 2023 dengan nama kode saham TGUK.

Kini Teguk Terpuruk

Namun, kini bisnis PT Platinum Wahab Nusantara Tbk semakin terpuruk. Setelah menutup 126 gerai sepanjang 2024, perusahaan kini harus menelan kerugian karena bahan baku senilai Rp21,4 miliar rusak dan basi.

Baca Juga: Marak Beras Oplosan, Harga Beras Medium pun Melonjak Lampaui Harga Eceran Tertinggi, Cek di Sini

Manajemen menjelaskan bahwa per September 2024, perusahaan memiliki persediaan bahan baku senilai Rp 22,5 miliar. Akan tetapi per 31 Desember 2024 persediaan yang tersisa Rp 1,1 miliar.

"Ini disebabkan oleh penghapusan persediaan yang disebabkan barang-barang persediaan yang rusak dan expired," tulis manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip pada Rabu, 23 Juli 2025.

Barang rusak dan basi disebabkan karena penurunan bisnis perusahaan yang disebabkan oleh berkurangnya 126 gerai sepanjang tahun lalu.

Sementara itu per Desember 2024, TGUK membukukan rugi Rp81,27 miliar. Kondisi ini berbalik dari laba Rp5,79 miliar pada Desember 2023.

Baca Juga: KPK Usut Keterkaitan Perusahaan Herman Hery dengan Dugaan Korupsi Bansos Presiden di Kemensos

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X