KONTEKS.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatat penguatan ke posisi 7.182,65 pada awal perdagangan Rabu 16 Juli 2025.
Mengacu pada data Bursa Efek Indonesia (BEI), pada sesi penutupan sehari sebelumnya, Selasa kemarin, indeks juga bergerak positif dengan kenaikan 0,61 persen atau 43 poin ke level 7.140.
Ekonom dari Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rully Arya Wisnubroto, memberikan pandangannya terhadap tren tersebut.
Menurutnya, di balik penguatan IHSG, terdapat tekanan dari sisi arus modal asing yang masih mencatat net sell sebesar Rp327,8 miliar.
Baca Juga: IHSG Ditutup Menguat setelah Saham Infrastruktur Melonjak
“Tekanan jual dari investor asing paling besar terlihat di saham BMRI, yang dilepas hingga Rp276 miliar,” ujar Rully dalam riset hariannya, hari ini.
Rully juga mengingatkan kondisi ekonomi Indonesia saat ini belum sepenuhnya stabil.
Ia menilai pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia berpotensi melambat pada kuartal kedua tahun ini, seiring tantangan global yang belum mereda.
Salah satu faktor eksternal yang turut memengaruhi adalah kebijakan dagang terbaru dari Amerika Serikat.
Baca Juga: Terungkap Isi Obrolan Donald Trump dan Presiden Prabowo via Telepon Soal Tarif Impor 19 Persen
Presiden AS, Donald Trump, baru-baru ini mengumumkan pengenaan tarif impor sebesar 19 persen untuk barang asal Indonesia.
“Walaupun lebih rendah dibanding ancaman tarif sebelumnya sebesar 32 persen, angka itu tetap lebih tinggi dari tarif sebelum 2025 yang hanya berkisar 0 hingga 5 persen,” jelas Rully.
Menurut dia, tarif tersebut dapat memukul sektor-sektor padat karya yang menggantungkan ekspor ke pasar Amerika, seperti industri tekstil, alas kaki, elektronik, apparel, dan produk perikanan.
Baca Juga: IHSG Bergerak Positif, Uji Kekuatan di Atas Level 7.000
Artikel Terkait
Presiden Trump Umumkan Kesepakatan Tarif 19 Persen dengan Prabowo, Berikut Harga Mahal yang Harus Dibayar Rakyat Indonesia
50 Pesawat Boeing 777 di Balik Tarif 19 Persen buat Indonesia
Seputar Boeing 777 yang Jadi Bagian Tarif 19 Persen buat Indonesia
Terungkap Isi Obrolan Donald Trump dan Presiden Prabowo via Telepon Soal Tarif Impor 19 Persen