Sebelumnya, pada April 2022, Indonesia sempat memberlakukan larangan ekspor minyak sawit, yang menyebabkan gangguan pasokan global dan mendorong lonjakan harga minyak goreng di pasar internasional.
India sendiri mengimpor lebih dari 4,83 juta ton CPO dan RBD palm oil dari Indonesia selama 2023–2024 (November–Oktober).
Itu berarti sekitar 55 persen dari total impor minyak sawit negara tersebut.
Total impor minyak nabati India, termasuk sawit, kedelai, dan bunga matahari dalam bentuk mentah dan olahan, selama 2023–2024 mencapai 15,96 juta ton.
Jumlah itu senilai 1,32 lakh crore atau sekitar Rp317 triliun.
Baca Juga: Sedih, Ekspor Sawit Indonesia Turun 39 Persen, Uni Eropa Masih Jadi Ganjalan
Namun, pada periode November 2024 hingga Mei 2025, impor minyak nabati India turun 9 persen menjadi 7,88 juta ton, dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Dubes Ina menekankan untuk memenuhi kebutuhan domestik, terutama selama bulan-bulan perayaan keagamaan seperti Ramadan dan Natal, permintaan meningkat sehingga kebijakan ekspor dapat berubah.
“Indonesia sangat berharap adanya dialog yang berkelanjutan antara kedua negara mengenai kebijakan yang dapat diprediksi,” ujarnya.
Produksi minyak sawit Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai 47 juta ton, dengan target ekspor 25 juta ton.
Baca Juga: Dibabat buat Lahan Kelapa Sawit dan Permukiman, Taman Nasional Tesso Nilo Coba Dipulihkan
Program biodiesel B40 yang mencampurkan 40 persen minyak sawit ke dalam solar akan menyerap sekitar 2 juta ton CPO.
Sepanjang 2024, Indonesia mengekspor minyak sawit ke negara-negara utama seperti India, China, Pakistan, Bangladesh, Amerika Serikat, dan Mesir.
India sendiri memenuhi sekitar 58 persen konsumsi minyak nabatinya dari impor, terutama dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Ukraina, Rusia, dan Argentina.
Sementara, India memproduksi minyak dari tanaman lokal seperti mustar, kedelai, dan kacang tanah.***
Artikel Terkait
Sektor Sawit Indonesia Bukukan Investasi Rp15,26 Triliun pada Kuartal Pertama 2025
Indonesia Bidik Pasar Ekspor Baru untuk Komoditas Sawit, Respons Konflik India dan Pakistan
Ekonomi Dunia Boleh Lesu, tapi Penjualan Perusahaan Kelapa Sawit Haji Isam Hampir Rp1 Triliun di Kuartal I 2025
Jepang Tingkatkan Impor Biomassa Indonesia, Komitmen Rp1 Triliun untuk Cangkang Sawit dan Serbuk Kayu