• Minggu, 21 Desember 2025

Melejit! Janji Investasi Arab Saudi ke Indonesia Dulu Rp93 T, Sekarang Banjir hingga Rp432 Triliun

Photo Author
- Kamis, 3 Juli 2025 | 13:36 WIB
Putra Mahkota Saudi sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, menerima Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kerajaan Al-Salam di Jeddah, pada Rabu 2 Juli 2025. (Saudi Gazette)
Putra Mahkota Saudi sekaligus Perdana Menteri Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, menerima Presiden RI Prabowo Subianto di Istana Kerajaan Al-Salam di Jeddah, pada Rabu 2 Juli 2025. (Saudi Gazette)

KONTEKS.CO.ID - Hubungan Indonesia dan Arab Saudi makin mesra. Hal ini dibuktikan dengan rencana suntikan investasi baru senilai ratusan triliun Negara Petro Dolar tersebut ke Tanah Air.

Ini adalah jumlah yang sangat signifikan karena sebelumnya investasi hanya puluhan triliun rupiah.

Delapan tahun lalu, Arab Saudi berkomitmen menanamkan modalnya di Indonesia sebesar USD9 miliar -kurs saat setara Rp93 triliun. 

Baca Juga: Geger Dugaan Mark Up Robot Anjing Polri Seharga Rp3 Miliar, Netizen Bandingkan dengan Harga di Marketplace Cuma Puluhan Juta!

Dan sekarang, saat Presiden Prabowo Subianto melawat ke Jeddah, Kerajaan Arab Saudi menjanjikan investasi USD27 miliar atau senilai Rp432 triliun.

Mirip dengan komitmen di 2017, kesepakatan kerja sama di tahun ini juga melingkupi sektor energi. 

Ada juga bidang lain kedua negara sepakati saat kunjungan kenegaraan Prabowo ke Arab Saudi, pada 1-3 Juli 2025. Demikian laporan SPA, antor berita Arab Saudi, Kamis 3 Juli 2025.

Kesepakatan USD9 miliar ditandatangani Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud saat melawat ke Indonesia pada Maret 2017. 

Baca Juga: Raja Juli Ajak Agam Rinjani Hingga Tyo Survival Diskusi Keamanan Mendaki, Menhut Punya Ide Prasyarat Pendakian

Datang bersama rombongan besar yang disambut megah, aneka kesepakatan dibuat. Di antaranya USD6 miliar dari Aramco, perusahaan raksasa minyak Saudi.

Kedatangan Prabowo diterima langsung Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman (MBS) di Jeddah.

Ini adalah kunjungan resmi pertama Prabowo ke Kerajaan Arab Saudi sejak menjabat presiden. Arab News mencatat, seusai penandatanganan, Pangeran MBS dan Prabowo memimpin pertemuan pertama Dewan Koordinasi Tertinggi Arab Saudi-Indonesia. 

Mereka mendiskusikan pengembangan hubungan serta kerja sama bilateral selanjutnya dari kedua negara.

Baca Juga: Terkonfirmasi 31 Penumpang Kapal Tenggelam di Selat Bali Berhasil Diselamatkan, Bagaimana Sisanya?

RI dan Arab Saudi juga setuju meningkatkan kerja sama dalam penyediaan minyak mentah bersama turunannya. 

Kedua negara sepakat mengerek naik rantai pasokan dan keberlanjutannya di bidang energi. Di samping itu, ada kesepakatan memperkuat kerja sama di bidang sumber daya mineral.

Perdagangan bilateral Jakarta-Riyadh RI-Arab dalam lima tahun terakhir berkisar USD31,5 miliar atau setara Rp510 triliun. Mereka telah melangsungkan perundingan untuk mengeksplorasi potensi yang belum termanfaatkan dalam perdagangan kedua negara.

Sementara perdagangan nonmigas tahun lalu senilai USD3,3 miliar. Angka itu menunjukkan peningkatan 14,5% dibandingkan tahun 2020. 

Baca Juga: An Se-young Teken Kontrak dengan Yonex, Nilainya Pecahkan Rekor!

Sebagai bagian dari kunjungan Menteri Perindustrian dan Sumber Daya Mineral Arab Saudi Bandar Al-Khorayef ke Jakarta pada April 2025, Bank Ekspor-Impor Saudi dan mitranya dari Indonesia juga meneken perjanjian memperkuat hubungan ekonomi dan perdagangan kedua negara.

Al-Khorayef juga meneken MoU dengan Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Kesepahaman itu berhubungan dengan peningkatkan kerja sama di bidang pertambangan dan mineral.

Kekayaan alam Indonesia sendiri tercatat memiliki cadangan nikel terbesar di dunia. Nusantara juga mempunyai banyak endapan mineral lainnya, termasuk tembaga serta bauksit. 

Tahun 2023, sektor tambang menyumbang sekitar 11,9 dari produk domestik bruto Indonesia.

Baca Juga: Tiga WNI Ditahan di Jepang karena Percobaan Perampokan, Kemlu Beri Penjelasan

Pada 1 Maret 2017, BBC menyebut Indonesia sepakat mendapatkan kucuran dana USD1 miliar atau setara Rp13 triliun dari Saudi Fund Development. Suntikan modal itu dapat digunakan untuk pembangunan infrastruktur, penyediaan air minum, dan perumahan.

Saat itu, investasi Arab Saudi untuk Indonesia diharapkan bisa jadi sampai USD25 miliar -setara Rp330 triliun. Saat Raja Salman mengunjungi Istana Presiden di Bogor, ia juga meneken 11 nota kesepahaman yang mencakup ekonomi, kebudayaan, usaha kecil menengah, dan industri aeronautika.

Sementara Saudi Gazette menulis, melalui Visi Saudi 2030 dan Visi Emas Indonesia 2045, kedua negara berharap mendukung lebih banyak pengembangan kerja sama di sektor swasta. 

Baca Juga: Penangkapan Muhammad Rayyan Al Kadrie, PBNU: Ini Alarm bagi Keluarga Indonesia, Jaga Anak Kalian!

Kedua negara menyambut positif hasil negosiasi Perjanjian Perdagangan Bebas antara negara-negara Dewan Kerja Sama Teluk dan Indonesia. Perundingan dilakukan selama September 2024 dan Februari 2025.

Jakarta dan Riyadh menyetujui perjanjian dalam waktu dekat. Berdasarkan visi kedua negara, kerja sama diperluas bukan cuma pada bidang energi. Melainkan juga jasa keuangan, pertambangan, manufaktur, logistik, inovasi digital, pariwisata, pertanian, teknologi hijau, peradilan dan keadilan, ketenagakerjaan serta SDM. ***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X