OECD menyatakan, tarif yang lebih tinggi bisa mendorong relokasi industri ke dalam negeri, tetapi sekaligus memicu kenaikan harga impor, menekan daya beli, dan meningkatkan ketidakpastian dunia usaha.
Baca Juga: Harita Nikel Operasikan 12 Smelter RKEF, Produksi Feronikel Tembus 185 Ribu Ton per Tahun
Ekonomi China Stabil, India Melonjak
Ekonomi China diprediksi tetap stabil di kisaran 4,7 persen pada 2025, dibantu oleh stimulus konsumsi domestik, seperti program tukar tambah perangkat elektronik dan subsidi sosial.
Sementara itu, India menjadi pengecualian di antara negara berkembang, dengan proyeksi pertumbuhan 6,3 persen, berkat keberhasilan menarik relokasi industri dari Cina serta reformasi kebijakan yang agresif.
Untuk Indonesia, baik Bank Dunia maupun OECD memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan mencapai 4,7 persen tahun ini, sedikit menurun dari 5 persen pada 2024. Meski masih termasuk tertinggi di G20, angka ini menandakan tekanan global mulai menular.
Menurut Yusuf Wibisono, Direktur Next Policy, pemangkasan ini erat kaitannya dengan memanasnya kembali perang dagang global, khususnya kebijakan tarif agresif Presiden Donald Trump.
Ekonom CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menyebut Indonesia belum mampu menjadi magnet utama relokasi investasi seperti Vietnam, Filipina, atau India, karena tertinggal dalam hal kejelasan kebijakan dan kualitas SDM.
Baca Juga: Saham Insta360 Melejit 285 Persen saat IPO, Pendiri Muda ini Jadi Miliarder Baru China
Pemerintah Merespons
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa ketegangan geopolitik dan krisis iklim turut memperkeruh prospek ekonomi global.
Ia mengutip peringatan Organisasi Meteorologi Dunia bahwa suhu global berpotensi memecahkan rekor tertinggi dalam lima tahun ke depan, meningkatkan risiko pengungsi iklim hingga 260 juta orang pada 2050.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan bahwa pemerintah akan menjaga daya beli masyarakat dengan menyiapkan berbagai paket kebijakan, mengikuti langkah negara-negara OECD lain. ***
Artikel Terkait
Program Makan Siang Gratis Dikomentari Bank Dunia, Begini Reaksi Menko Airlangga
Ukraina Dapat Bantuan Dana dari Bank Dunia, Segini Nilainya
Bank Dunia Warning: Kepatuhan Pajak RI Lemah, Potensi Kerugian Negara Rp546 T
Bank Dunia Sebut Jumlah Penduduk Miskin RI di 2024 Tembus 60,3 Persen, Tertinggi di Asia Tenggara
285,1 Juta Penduduk Indonesia, Bank Dunia Catat Orang Miskin Capai 194,58 Juta Orang