KONTEKS.CO.ID - Seiring dengan isu reshuffle Kabinet Merah Putih, muncul juga rumor pergantian puncak pimpinan Polri, Jenderal Pol Listyo Sigit.
Penasihat Kapolri, Ariyanto Sutadi, merespons kabar pergantian Listyo Sigit Prabowo yang terangkat ke permukaan kembali.
Ariyanto Sutadi tak menyalahkan isu ini. Bahkan menurut dia penyegaran di pucuk pimpinan Polri mungkin memang sudah waktunya. Sebab ini berdasarkan kebiasaan yang terjadi sebelumnya.
Baca Juga: Gubernur Aceh Muzakir Manaf Ogah Kelola Bersama 4 Pulau Sengketa dengan Sumut
Umumnya masa jabatan Kapolri cuma berdurasi 2 hingga 4 tahun. “Masa (periode) jabatan Kapolri rata-rata 2-4 tahun. Tapi belakangan ini 4 tahun, Pak Listyo sudah 4 tahun. Jadi kalau melihat kebiasaan itu, mungkin sudah waktunya (Listyo) diganti. Tapi untuk diganti tidaknya itu bergantung Presiden (Prabowo),” ungkap Ariyanto, mengutip Sabtu 14 Juni 2025.
Untuk mekanisme pergantiannya, Kompolnas biasanya mengusulkan nama-nama calon untuk diajukan ke Presiden. Lalu menyerahkan namanya ke DPR untuk disetujui.
Bagi dia, rumor pergantian Kapolri memang sangat menarik untuk dikabarkan. Yang jelas, Kapolri yang mengevaluasi adalah Presiden karena dialah yang berhak mengangkat dan memberhentikannya.
Baca Juga: Barcelona Bajak Nico Williams dari Athletic Bilbao, Agen Sudah Tiba di Camp Nou
Ariyanto sendiri secara pribadi sudah mendengar isu Listyo akan diganti. Tetapi baru sekadar isu di lapangan dan pihak Istana sudah membantahnya.
Sekadar informasi, mantan Wakapolri Komjen Pol (Purn) Oegroseno pernah mengungkapkan pendapatnya soal siapa sosok Perwira Tinggi (Pati) Polri yang layak menjadi Kapolri berikutnya.
Ia mengutarakan, saat ini ada 11 Pati bintang 3 atau Komjen Pol yang berpeluang menyandang Pati Polri bintang 4 berpangkat Jenderal alias menjadi Kapolri.
Baca Juga: Fadli Zon Hujan Kritik Seusai Ragukan Fakta Pemerkosaan Massal 1998
“Memang biasanya bintang 3 (tiga) yang naik untuk diajukan menjadi Kapolri baru, tapi tak menutup peluang bintang 2 atau Irjen Pol menjadi kandidat Kapolri. Kalau bintang 1 masih terlalu jauh,” kata Oegroseno.
Pati bintang 2 atau Irjen Pol menjadi Komjen Pol lalu dimajukan selaku Kapolri pernah dirasakan Jenderal Pol (Purn) Timur Pradopo. Hal itu terjadi pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Timur yang sebelumnya menjadi Kapolda Metro Jaya meroket menjadi Kabaharkam Polri. Kemudian dia mengungguli kandidat kuat calon Kapolri saat itu, yakni yakni Komjen Pol Nanan Soekarna (Irwasum Polri) dan Komjen Pol Imam Sudjarwo -Kalemdiklat Polri).
Baca Juga: Kemendagri Ungkap Kronologi 4 Pulau Lepas dari Aceh dan Jatuh ke Pangkuan Sumatera Utara
Menurut dia, faktor pertama dilihat dari pengajuan nama calon Kapolri adalah faktor usia. Setidaknya Pati Polri diperkirakan memiliki masa pengabdian 2 hingga 3 tahun menjelang masa pensiun. ***
Artikel Terkait
Pemilihan Kapolri Berdasarkan Latar Belakang Lulusan Dinilai Tak Relevan, Harus Kapasitas dan Integritas
Perang Bintang! 11 Jenderal Jebolan Akpol Menjegal 'Nafsu' Komjen Pol Rudi Menjadi Kapolri
Calon Kapolri Diduga Masih Berpangkat Irjen, Tak Beririsan dengan Listyo Sigit
Prabowo Puji dan Puas dengan Kapolri Listyo Sigit, Sebut Paham dengan Pesannya
Kapolri Jamin Anak Buahnya Profesional Soal Ijazah Jokowi: Bisa Dipertanggungjawabkan