KONTEKS.CO.ID - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menunjukkan tren penguatan pada Rabu, 11 Juni 2025.
Meski bergerak naik, IHSG belum cukup bertenaga untuk menembus rekor tertinggi tahun ini di angka 7.324.
Analis dari Panin Sekuritas, Reydi Octa, menyebut bahwa secara teknikal, IHSG telah sukses menembus area resistance krusial di level 7.250.
Baca Juga: Megawati Minta Agar Presiden Prabowo Dijaga
Pencapaian ini menjadi sinyal awal bahwa potensi tren kenaikan masih terbuka.
“Investor tentu berharap penguatan ini dapat berlanjut dan menguji ulang level puncak tahunan,” ujarnya.
Sinyal Teknis dan Peran Investor Asing
Meski sudah menunjukkan kekuatan, IHSG masih memerlukan validasi tambahan untuk memperkuat arah penguatan.
Baca Juga: Mulai Juni 2025, SIM Indonesia Berlaku di 8 Negara ASEAN: Ini Syarat dan Aturannya
Beberapa indikator teknikal seperti Relative Strength Index (RSI) dan Williams %R mulai memasuki area jenuh beli (overbought), yang biasanya menandakan momentum naik masih punya tenaga—namun butuh konfirmasi dari volume transaksi.
Salah satu faktor pendorong utama saat ini adalah aliran dana asing yang cukup deras.
Data hari ini menunjukkan adanya aksi beli bersih (net buy) oleh investor asing sebesar Rp 1 triliun.
Masuknya modal asing ibarat suntikan energi yang memperkuat langkah IHSG menuju tren kenaikan berkelanjutan.
Baca Juga: Ekspor Jagung Indonesia Picu Pro dan Kontra, Ekonom Ingatkan Jangan Terburu-buru
Saham-Saham Penopang dan Potensi Tekanan
Di tengah tren positif ini, tidak semua saham memberikan kontribusi searah.
Artikel Terkait
BI Ungkap Uang Primer Tumbuh Lebih Tinggi pada Mei, Tanda Likuiditas Ekonomi Membaik
Cara Daftar SIPP BPJS Ketenagakerjaan: 10 Langkah Mudah untuk Perusahaan dan Pekerja
Harga Emas Antam Hari Ini Naik Tipis, Mulai Rp 1 Jutaan
Nilai Tukar Dolar AS ke Rupiah Hari Ini: Masih Tertekan, Tembus Rp16.800 per USD
Ekspor Jagung Indonesia Picu Pro dan Kontra, Ekonom Ingatkan Jangan Terburu-buru