• Senin, 22 Desember 2025

Restoran dan Hotel Siap-Siap PHK Massal: 70 Persen Pengusaha Teriak Nggak Kuat Lagi

Photo Author
- Sabtu, 31 Mei 2025 | 17:14 WIB
 Bisnis hotel dan restoran masih alami masa suram di tahun 2025. (Instagram @phridkijakarta)
Bisnis hotel dan restoran masih alami masa suram di tahun 2025. (Instagram @phridkijakarta)

 

KONTEKS.CO.ID - Tahun 2025 disebut masa suram bagi pengusaha hotel dan restoran di Indonesia. Okupansi hotel turun secara drastis sementara biaya operasional makin membesar.

Berdasarkan hasil survei terbaru yang dilakukan Badan Pimpinan Daerah Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia Daerah Khusus Jakarta (BPD PHRI DK Jakarta) pada April 2025 terhadap anggotanya, dihasilkan bahwa 96,7% hotel melaporkan terjadinya penurunan tingkat okupansi sepanjang kuartal I 2025.

Dari hasil survei tersebut, sebanyak 70% responden dalam survei BPD PHRI DK Jakarta menyatakan bahwa jika kondisi ini terus berlanjut tanpa adanya intervensi kebijakan yang mendukung sektor pariwisata dan perhotelan, mereka akan terpaksa melakukan pengurangan jumlah karyawan.

Baca Juga: Dealer Raksasa BYD Tiba-tiba Tutup, Terlilit Keuangan Serius, 20 Toko Lain Sepi Pengunjung

Menurut hasil survei, responden memprediksi akan melakukan pengurangan karyawan sebanyak 10% hingga 30%. Selain itu, 90% responden berpotensi bakal melakukan pengurangan daily worker, dan 36,7% responden akan melakukan pengurangan staf.

Padahal jika menilik data Badan Pusat Statistik, pada tahun 2023 terdapat lebih dari 603 ribu tenaga kerja yang bergantung pada sektor akomodasi dan makanan-minuman di Jakarta. Industri hotel dan restoran selama ini berkontribusi besar terhadap pendapatan asli daerah Jakarta dengan rata-rata sumbangan sekitar 13%.

Tarif air PDAM meningkat hingga 71%, gas industri naik 20%, dan UMP naik 9% tahun ini. Margin keuntungan pun makin menipis.

Baca Juga: Tolak Tambang Nikel, Institut Usba: Raja Ampat Bukan Koloni Industri ,Tapi Warisan Dunia yang harus Dilindungi!

Bahkan, Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) melaporkan 70% pengusaha hotel dan restoran Jakarta berencana melakukan efisiensi dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Ketua PHRI DKI Jakarta Sustrisno Iwantono memperkirakan pengusaha akan mengurangi 10-30% dari total jumlah karyawan, melalui konferensi pers, beberapa waktu lalu.

"Jika situasi ini terus terjadi tanpa solusi dari pemerintah, maka banyak pengusaha tidak punya pilihan selain mengurangi jumlah karyawan," kata Sutrisno.

 

Menurut Sutrisno, langkah efisiensi pun sudah mulai dilakukan oleh hotel. Dari survei PHRI, pemangkasan tenaga kerja terutama menyasar pekerja kontrak dan harian lepas dan beberapa hotel bahkan menghentikan sementara seluruh proses rekrutmen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rat Nugra

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X