• Senin, 22 Desember 2025

Laba Bersih Tembus Rp405 Miliar, Kredit Kendaraan dan Properti Dorong Kinerja BFI Finance Melesat

Photo Author
- Jumat, 25 April 2025 | 19:30 WIB
Ilustrasi gedung BFI Finance (dibuat oleh ChatGPT)
Ilustrasi gedung BFI Finance (dibuat oleh ChatGPT)

KONTEKS.CO.ID - PT BFI Finance Indonesia Tbk. (BFIN) membuka tahun 2025 dengan catatan manis.

Di tengah pusaran gejolak global dan tekanan domestik, emiten pembiayaan ini justru mencetak laba bersih Rp405,51 miliar pada kuartal I-2025, tumbuh 12,18 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Presiden Direktur BFI Finance, Sutadi, menyebut pencapaian ini tak lepas dari disiplin manajemen risiko, efisiensi biaya, dan kendali portofolio yang ketat.

Baca Juga: Krom Bank (BBSI) Catatkan Penurunan Laba 6,91 Persen di 2024, Ini Penyebabnya!

“Performa yang baik sepanjang kuartal pertama ini adalah buah dari strategi mitigasi yang kami lakukan secara konsisten,” ujar Sutadi, Jumat, 25 April 2025.

Pertumbuhan Piutang dan Efisiensi Beban

Kinerja keuangan BFI Finance pada periode ini ditopang oleh pendapatan sebesar Rp1,65 triliun, meningkat 6,75 persen secara tahunan.

Laju pendapatan didorong oleh piutang yang dikelola (managed receivables) sebesar Rp25,4 triliun, naik 12,8 persen (yoy) dan net receivables senilai Rp22,8 triliun, yang juga tumbuh 7,6 persen.

Baca Juga: Demi Raih Treble, Ini yang Dilakukan Hansi Flick!

Total beban perusahaan tercatat Rp1,15 triliun atau naik 4,49 persen secara tahunan. Namun beban bunga tercatat melandai, sementara provisi cenderung naik yang mengindikasikan kewaspadaan terhadap potensi risiko pembiayaan di tengah tekanan ekonomi.

Indikator profitabilitas turut membaik. Return on Asset (ROA) BFI Finance naik ke 8,0 persen, dan Return on Equity (ROE) ke 15,5 persen. Gearing ratio masih terjaga di angka 1,2 kali, jauh di bawah ambang batas regulasi sebesar 10 kali.

NPF Rendah, Pembiayaan Meningkat

Rasio pembiayaan bermasalah (NPF) BFI Finance juga mencatat performa positif. Per Maret 2025, NPF net hanya 0,22 persen, dan NPF gross sebesar 1,30 persen.

Baca Juga: Hasil PSIS Vs Borneo FC 2-5, ‘Mahesa Jenar’ Masih Bisa Selamat dari Degradasi, tapi Berat

Angka ini masih jauh lebih baik dibanding rerata industri yang mencatat NPF net 0,92 persen dan gross 2,87 persen.

Di tengah kondisi tersebut, pembiayaan baru tercatat sebesar Rp5,9 triliun, naik 23,6 persen yoy. Segmen pembiayaan berjaminan BPKB roda empat menjadi penyumbang terbesar dengan kenaikan 31,3 persen.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ari DP

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X