• Minggu, 21 Desember 2025

Indonesia Kena Tarif Impor Trump 32 Persen, Industri Ekspor RI Terancam Runtuh

Photo Author
- Jumat, 4 April 2025 | 18:25 WIB
Tarif impor Donald Trump diyakini memengaruhi kinerja ekspor Indonesia. (Kemenkeu)
Tarif impor Donald Trump diyakini memengaruhi kinerja ekspor Indonesia. (Kemenkeu)

KONTEKS.CO.ID - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kembali mengguncang perekonomian global dengan kebijakan tarif baru.

Dalam pidato di Gedung Putih bertajuk "Make America Wealthy Again", Trump mengumumkan tarif dasar 10% untuk semua impor ke AS, serta tarif lebih tinggi untuk sejumlah negara mitra dagang, termasuk Indonesia yang dikenakan 32%.

Dikutip dari Reuters, kebijakan ini memperdalam perang dagang yang kembali Trump kobarkan sejak menjabat kembali di Gedung Putih.

Baca Juga: Nekat Terabas Ganjil Genap Jalur Puncak Bogor, Sanksi Ini Menanti Pengendara

"Ini adalah deklarasi kemerdekaan kami," kata Trump di Rose Garden, sembari menunjukkan poster berisi daftar tarif balasan terhadap berbagai negara. Dalam poster tersebut, China dikenakan tarif 34%, Uni Eropa 20%, Indonesia 32%, dan Vietnam 46%.

Efek Domino Perang Dagang

Kebijakan ini dijadwalkan mulai berlaku pada 9 April 2025, dan akan diterapkan pada 60 negara, termasuk Indonesia. Beberapa mitra dagang utama AS, seperti Kanada dan Meksiko, bahkan sudah dikenai tarif 25% untuk banyak produk mereka.

Selain itu, Trump juga mencabut kebijakan "de minimis", yang sebelumnya memberikan pengecualian bea masuk untuk barang impor berbiaya rendah. Tak hanya itu, ia juga menargetkan sektor semikonduktor, farmasi, dan mineral strategis dengan tarif tambahan.

Para penasihat Trump mengklaim kebijakan ini akan membangkitkan kembali industri manufaktur AS.

Baca Juga: Cek Kapan Puncaknya, Begini Skema Arus Balik Lebaran 2025

Namun, para ekonom memperingatkan bahwa langkah ini bisa memperburuk krisis global, memperlambat pertumbuhan ekonomi, dan meningkatkan biaya hidup masyarakat AS hingga ribuan dolar per tahun.

Dampak Perang Indonesia untuk Indonesia

Dengan tarif 32% untuk Indonesia, ekspor produk utama seperti tekstil, elektronik, dan otomotif ke AS dipastikan akan terpukul.

Selain itu, kebijakan ini juga berpotensi meningkatkan harga barang impor, termasuk bahan baku industri yang berasal dari AS.

Baca Juga: Tol Japek II Selatan Dioperasikan Gratis untuk Mengurai Kepadatan Arus Balik Lebaran 2025

Sejumlah negara mitra dagang diperkirakan akan membalas kebijakan ini dengan menerapkan tarif balasan terhadap produk-produk AS.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X