• Minggu, 21 Desember 2025

3 Tips Bijak Mengelola THR, Anti-Boros dan Boncos di Akhir Bulan

Photo Author
- Senin, 17 Maret 2025 | 00:18 WIB
THR harus dikelola secara bijak agar tak habis tanpa jejak selepas Lebaran. (Kemenkeu)
THR harus dikelola secara bijak agar tak habis tanpa jejak selepas Lebaran. (Kemenkeu)

KONTEKS.CO.ID - Tips bijak mengelola THR atau tunjangan hari raya terinformasikan dengan baik di dalam artikel ini.

THR merupakan "bonus" yang paling ditunggu oleh banyak orang menjelang Hari Lebaran, Idul Fitri. Sayangnya, uang tersebut seringkali habis tanpa bekas.

Alias lenyap begitu saja tanpa perencanaan yang matang. Ini karena kita lupa atas pentingnya pengelolaan keuangan yang bijak. 

Baca Juga: Rapper Muda Asal NTT Juara Kompetisi Online, Ini Hadiah yang Didapat

Direktur Utama PT Indonesia Fintopia Technology (Easycash) Nucky Poedjiardjo, mengatakan, THR seringkali dianggap sebagai “angin segar” untuk memenuhi kebutuhan atau keinginan menjelang hari raya.

Padahal seharusnya dapat kita manfaatkan lebih strategis sebagai peluang untuk memperkuat pondasi keuangan.

“Manajemen keuangan yang baik adalah kunci stabilitas finansial. THR bukan sekadar tambahan pemasukan, melainkan peluang untuk membangun masa depan yang lebih terencana,” kata Nucky, Minggu 16 Maret 2025.

Baca Juga: Mantul, Gol Tunggal Merino Bawa Arsenal Menangi Derby London

Dia mengatakan, ada tiga strategi penting yang bisa membantu masyarakat dalam mengelola THR secara efektif.

Harapannya dapat menjadi panduan  dalam  merencanakan dan memanfaatkan THR agar memberikan manfaat jangka panjang.

Pertama, menerapkan alokasi dana dengan rasio 40:30:20:10. Artinya, kita dapat mengalokasikan porsi terbesar yakni hingga 40% dari THR untuk kebutuhan hidup dan gaya hidup seperti makan, transportasi, dan kebutuhan sehari-hari.

Baca Juga: Trump Bekukan Voice of America, 1.300 Karyawan VOA Diliburkan: Kemenangan Propaganda China dan Rusia

Kemudian, sambung dia, 30% dialokasikan untuk membayar cicilan atau kewajiban finansial lainnya. Sebesar 20% dapat digunakan untuk investasi dan perlindungan masa depan, seperti tabungan, dana darurat, dan asuransi.

"Terakhir, 10 persen disisihkan untuk zakat, sedekah, dan berbagi dengan masyarakat yang membutuhkan," jelas Nucky.

Strategi kedua, kita harus bisa menetapkan prioritas pengeluaran. Pastikan kebutuhan utama seperti kesehatan, pendidikan, atau investasi diri mendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan pengeluaran konsumtif yang hanya memberikan kepuasan sesaat.

Baca Juga: Berkah Ramadan, IOH Berdayakan Marbot di Seluruh Tanah Air

“Penting untuk membedakan antara keinginan dan kebutuhan, terutama di momen seperti Lebaran. Jangan sampai euforia Lebaran membuat kita lupa akan kebutuhan jangka panjang. Apalagi tanggung jawab seperti utang atau kewajiban lainnya,” tegas Nucky.

Ketiga, menghindari pengeluaran impulsif. Menurut Nucky, disiplin dalam mengelola keuangan adalah kunci. Keputusan kecil hari ini akan berdampak besar pada kondisi finansial kamu di masa depan.

“Sebelum berbelanja, buatlah daftar kebutuhan dan pastikan kita tetap berpegang pada anggaran yang telah dibuat tersebut,” ucapnya.

Baca Juga: Klub Malam di Makedonia Utara Kebakaran, 59 Pengunjung Tewas dan 150 Orang Lebih Terluka

Dirinya mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam setiap pengeluaran keuangan, dan menyarankan untuk selalu berpikir dua kali sebelum membeli barang yang tidak terlalu dibutuhkan.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Iqbal Marsya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Stok Aman, Pemerintah Putuskan Stop Impor Beras 2026

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:45 WIB
X