dunia

Penembakan Massal di Pantai Bondi Sydney Tewaskan 16 Orang, Polisi Tetapkan Insiden Teroris

Senin, 15 Desember 2025 | 07:07 WIB
Kepolisian Australia bersiaga di lokasi penembakan yang tewaskan 12 orang Pantai Bodi, Sydney (Foto: AFP)

 

KONTEKS.CO.ID - Jumlah korban tewas akibat penembakan massal di Pantai Bondi, Sydney, Australia, meningkat menjadi 16 orang. Kepolisian New South Wales memastikan angka tersebut pada Senin pagi, 15 Desember 2025, sehari setelah serangan terjadi saat perayaan hari raya Yahudi Hanukkah.

Insiden berdarah itu terjadi pada Minggu, 14 Desember 2025, ketika dua orang bersenjata melepaskan tembakan ke arah kerumunan dalam acara tahunan “Hanukkah on the Beach” atau Hanukkah di Tepi Laut. Acara tersebut dihadiri lebih dari 1.000 orang di salah satu destinasi wisata paling ramai di Sydney.

Polisi Australia secara resmi menetapkan penembakan tersebut sebagai insiden terorisme, dan menyebut serangan itu sebagai aksi dengan target komunitas Yahudi Australia.

“Ini adalah serangan yang ditargetkan terhadap warga Yahudi Australia pada hari pertama Hanukkah, yang seharusnya menjadi hari sukacita dan perayaan iman,” kata Perdana Menteri Australia Anthony Albanese, dikutip dari Channel News Asia.

“Serangan terhadap warga Yahudi Australia adalah serangan terhadap setiap warga Australia,” tegasnya.

Selain korban tewas, setidaknya 29 orang dilaporkan mengalami luka-luka dan telah dilarikan ke sejumlah rumah sakit di Sydney. Polisi juga menemukan dugaan alat peledak rakitan (IED) di sebuah kendaraan yang terkait dengan para tersangka, yang semakin memperkuat dugaan aksi teror.

Perdana Menteri Albanese turut memuji keberanian warga sipil yang membantu melumpuhkan salah satu pelaku di lokasi kejadian. Seorang pria dilaporkan berhasil menangkap dan melucuti senjata pelaku sebelum aparat tiba.

“Mereka adalah pahlawan,” ujar Albanese.

Pelaku Penembakan Bapak dan Anak 

Penyiar publik Australia, ABC, melaporkan bahwa salah satu tersangka bernama Naveed Akram, pria asal kawasan Bonnyrigg, Sydney tenggara. Informasi tersebut diperoleh dari pejabat yang memberikan keterangan secara anonim.

Polisi menyatakan bahwa satu dari dua pelaku tewas di lokasi kejadian, sementara pelaku lainnya mengalami luka kritis dan masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit. Hingga kini, belum dipastikan apakah Naveed Akram merupakan pelaku yang tewas atau yang masih dirawat.

Komisaris Polisi New South Wales, Mal Lanyon, kemudian mengungkap fakta baru bahwa dua pelaku penembakan merupakan ayah dan anak. Sang ayah berusia 50 tahun dan telah meninggal dunia, sedangkan anaknya yang berusia 24 tahun masih dalam kondisi kritis.

Pasca-serangan, aparat kepolisian telah menggeledah rumah yang diduga milik pelaku, serta meningkatkan pengamanan di sejumlah lokasi publik dan tempat ibadah di Australia.***

 

Tags

Terkini