Belarus membantah tudingan tersebut. Presiden Aleksandr Lukashenko sempat mengecam langkah Lituania menutup perbatasan, menyebutnya sebagai tindakan “tidak masuk akal”.
Situasi ini menambah kewaspadaan Eropa, terutama setelah pelanggaran ruang udara NATO oleh perangkat nirawak mencapai tingkat yang belum pernah terjadi pada September lalu.
Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen pekan lalu juga menilai aksi balon tersebut sebagai “serangan hibrida” yang tidak dapat diterima, dan menegaskan Uni Eropa tengah menyiapkan sanksi tambahan terhadap Minsk.