KONTEKS.CO.ID – Kronologi serangan udara Thailand terhadap infrastruktur militer Kamboja pada Senin 8 Desember 2025 terinformasikan di dalam artikel ini.
Serangan itu adalah buntut dari rentetan bentrok militer di antara kedua belah pihak di Kawasan perbatasan.
Klaim Jual-Beli Serangan di Perbatasan Thailand dengan Kamboja
Pada hari Minggu 8 Desember 2025, Thailand melaporkan bentrokan bersenjata selama 35 menit dengan pasukan Kamboja di Provinsi Si Sa Ket di tenggara.
Baca Juga: Tren Perawatan Kulit Pria 2026: Natural, Cepat, dan Tetap Maskulin untuk Boost Percaya Diri Maksimal
Kemudian pada hari yang sama, mengutip BBC, Thailand mengeluarkan perintah evakuasi yang mencakup Si Sa Ket dan tiga provinsi perbatasan lainnya: Buri Ram, Surin, dan Ubon Ratchathani.
Bentrokan berlanjut hari ini, Thailand menuduh Kamboja melepaskan tembakan di sebuah distrik di Ubon Ratchathani.
Kamboja kemudian mengatakan, pasukan Thailand melancarkan serangan terhadap pasukannya di provinsi perbatasan Preah Vihear dan Oddar Meanchey.
Baca Juga: Segini Harga Bupati Aceh Selatan Mirwan MS yang Nekat Umrah Saat Banjir Bandang
Tank dan Serangan Drone
Tentara Thailand mengklaim telah mendeteksi tank T-55 buatan Uni Soviet di Samraong, Kamboja – sebuah kota yang hanya berjarak 20 kilometer dari perbatasan yang disengketakan.
Perintah evakuasi telah dikeluarkan di Sa Kaeo, Thailand karena bentrokan yang sedang berlangsung di perbatasan. Kota ini terletak sekitar 48 km dari perbatasan Thailand-Kamboja, dan 200 km di timur Bangkok.
Militer Thailand juga menuduh Kamboja menggunakan drone, menembakkan senapan mesin, dan melemparkan granat ke arah pasukannya di perbatasan dekat Chong Kan Ma, Provinsi Si Sa Ket.
Mereka menuduh Kamboja ikut menembakkan roket BM-21 MLRS – senjata yang biasanya ditembakkan secara beruntun dari belakang kendaraan lapis baja – ke beberapa wilayah sipil di Ban Kruat, Buriram, sebuah desa perbatasan di timur laut Thailand.
Tapi tuduhan itu disangkal Kamboja. Phnom Penh mengatakan bahwa Thailand-lah yang melakukan penembakan, dan menambahkan bahwa mereka tidak membalas sama sekali.