KONTEKS.CO.ID - Kisruh penerbangan di India semakin parah setelah IndiGo, maskapai terbesar di negara tersebut, kembali membatalkan ratusan penerbangan pada Jumat, 5 Desember 2025.
Gangguan ini sudah berlangsung selama tiga hari terakhir dan membuat ribuan penumpang terjebak di berbagai bandara saat musim perjalanan sedang memuncak.
IndiGo, yang menguasai sekitar 60 persen pangsa pasar dan mengoperasikan lebih dari 2.000 penerbangan per hari, disebut-sebut kekurangan pilot.
Masalah ini muncul setelah maskapai dinilai gagal menyesuaikan operasional dengan aturan baru terkait jadwal kerja dan waktu istirahat kru.
Situasi paling parah terjadi di Delhi, tempat seluruh penerbangan IndiGo dari ibu kota dibatalkan.
Maskapai mengatakan operasional baru kembali sepenuhnya normal pada 10 Februari 2026.
Baca Juga: Hari Armada RI, Kasal Sematkan Tanda Kehormatan Satya Lencana Kesetiaan Kepada 4 Prajurit TNI AL
Mereka juga berharap mendapat kelonggaran sementara atas aturan baru yang mewajibkan jam istirahat lebih panjang dan pembatasan kerja malam.
IndiGo berencana memangkas jadwal penerbangan mulai 8 Desember demi menekan potensi gangguan lanjutan.
Pemerintah India turun tangan memantau kondisi ini. Menteri penerbangan sipil bahkan menyatakan ketidakpuasannya terhadap cara maskapai menangani kekacauan tersebut.
Baca Juga: Jonatan Christie Berburu Rp2,8 Miliar di Turnamen Milik Lin Dan, King Cup 2025
Regulator penerbangan India dalam pernyataannya menilai kekisruhan ini terutama disebabkan kesalahan perhitungan dan kelemahan perencanaan saat menerapkan aturan baru mengenai batas waktu tugas penerbangan.
Otoritas aviasi meminta IndiGo segera menyerahkan rencana komprehensif yang mencakup strategi rekrutmen dan pelatihan pilot, penyusunan jadwal baru, penilaian risiko keselamatan, serta langkah mitigasi lainnya.