dunia

Papua Nugini Khawatirkan Konflik di Papua, Serukan 'Zona Penyangga' Bebas Militer TNI Sejauh 10 Km di Perbatasan dengan RI

Kamis, 4 Desember 2025 | 09:54 WIB
Pasukan Pertahanan Papua Nugini atau PNGDF diusulkan akan menjaga zona penyanggah bersama TNI. (Foto: ABC News)

Salah satu sumber pemerintah federal Australia, mengatakan, pertemuan ini dapat menjadi "langkah besar" bagi Australia dalam upaya membangun kepercayaan strategis antara ketiga negara. Meskipun mereka memperingatkan bahwa membangun kerja sama militer trilateral akan membutuhkan waktu.

PNG Usulkan Kolaborasi Erat dengan Indonesia di Perbatasan

Joseph mengatakan, PNG juga memiliki kekhawatiran tentang perbatasannya dengan Indonesia dan potensi ketegangan di Papua Barat yang dapat merembet ke wilayah Papua Nugini.

Kelompok-kelompok masyarakat adat di Papua Barat telah terlibat dalam perjuangan kemerdekaan dari Indonesia selama puluhan tahun, dengan laporan meningkatnya kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia di wilayah tersebut.

Baik Australia maupun Papua Nugini bersikeras bahwa mereka menghormati kedaulatan Indonesia atas Papua Barat, meskipun pemerintahan-pemerintahan berikutnya di Port Moresby juga telah menyuarakan kekhawatiran mereka tentang pelanggaran hak asasi manusia dan tindakan keras yang disertai kekerasan.

Baca Juga: An Se Young Panen Rp12,6 M dari 10 Gelar BWF 2025, Tapi Pendapatannya Kalah Jauh dari Atlet Tenis

Joseph mengatakan kerusuhan di Papua Barat berisiko merembet ke perbatasan. "Kami sangat menghormati apa pun yang terjadi di wilayah Indonesia sebagai masalah internal Indonesia," klaim Joseph. "Tetapi jika itu sampai ke wilayah PNG, pasti itu akan melibatkan kami."

Ia menungkapkan, PNG telah mengusulkan pembangunan zona penyangga sepanjang 10 kilometer (km) di sepanjang perbatasan. Wilayah ini akan menjadi "tanah tak bertuan" yang bebas dari infrastruktur militer.

"Lalu kami membangun pos-pos patroli bersama di sepanjang jalan agar TNI (Tentara Nasional Indonesia) dan PNGDF (Pasukan Pertahanan Papua Nugini) dapat menjaga, dan kedua belah pihak dapat bersama-sama menjaga wilayah tak bertuan itu," usulnya.

"Kolaborasi erat seperti itulah yang ingin kami lihat," pungkasnya. ***

Halaman:

Tags

Terkini