KONTEKS.CO.ID – Sebuah terobosan teknologi kembali lahir dari dunia akademik Rusia. Tim ilmuwan dari Universitas Negeri Ural Selatan (South Ural State University/SUSU) berhasil mengembangkan sebuah perangkat lunak inovatif.
Perangkat lunak ini dirancang khusus untuk mendukung proses desalinasi atau pemurnian air laut dan air tanah menjadi air tawar yang layak guna.
Inovasi ini menarik perhatian karena memanfaatkan sumber energi yang selama ini terabaikan, yakni panas buangan dari panel surya.
Baca Juga: Pemerintah AS Diminta Mengenakan Tarif Panel Surya dari Indonesia
Para peneliti di SUSU bahkan telah berhasil mendapatkan paten atas teknologi yang menggabungkan efisiensi energi dan penyediaan air bersih ini.
Olga Kornyakova, seorang dosen di Jurusan Teknik Tenaga Panas Industri SUSU, menjelaskan bahwa perangkat lunak baru tersebut memiliki potensi pasar yang besar.
Ia memprediksi teknologi ini akan sangat diminati oleh fasilitas-fasilitas industri, khususnya yang terlibat dalam pengolahan air limbah kimia.
Baca Juga: Simak! Daftar 21 Penyakit dan Layanan Tak Ditanggung BPJS Kesehatan per Desember 2025
Menurut Kornyakova, pengembangan perangkat lunak ini merupakan jawaban atas masalah klasik yang sering dihadapi dalam instalasi energi surya.
Masalah tersebut adalah panas berlebih yang dihasilkan oleh panel surya saat beroperasi menghasilkan listrik.
Selama ini, energi termal sisa tersebut terbuang percuma ke lingkungan tanpa dimanfaatkan lebih lanjut.
"Program perangkat lunak tersebut mengatasi masalah yang telah lama ada, yakni panas berlebih yang dihasilkan oleh instalasi panel surya," ujar Kornyakova menurut laporan kantor berita TASS.
Baca Juga: Atasi Komunikasi Putus Total, Prabowo Kirim 17 Unit Starlink ke Lokasi Bencana Sumut
Dengan adanya perangkat lunak ini, sisa energi termal yang sebelumnya tidak dimanfaatkan tersebut kini dapat dialirkan secara efektif ke sebuah perangkat desalinasi.