dunia

Komitmen Iklim Negara-Negara G20 Dinilai Tak Cukup untuk Mencapai Target Perjanjian Paris

Sabtu, 22 November 2025 | 12:24 WIB
Emisi karbon jadi penyebab utama perubahan iklim global (Foto: Ilustrasi/Pixabay)
KONTEKS.CO.ID – Greenpeace International meluncurkan laporan yang mengungkap bahwa komitmen negara-negara G20 tak cukup ambisius untuk menahan laju krisis iklim. 
 
Laporan bertajuk “2035 Climate Ambition Gap” ini diluncurkan di awal pekan kedua COP30 di Belém, Brasil, bertepatan dengan momen satu dekade setelah Perjanjian Paris 2015. 
 
Ini merupakan bagian dari tuntutan Greenpeace agar negara-negara menyepakati Rencana Respons Global (Global Response Plan) untuk memastikan target 1,5℃ tetap dalam jangkauan.
 
Baca Juga: Bill Gates Kunjungi Singapura, Serukan Aksi Nyata Hadapi Krisis Iklim
 
Berdasarkan analisis Greenpeace terhadap dokumen Nationally Determined Contribution (NDC) negara-negara G20, pengurangan emisi grup ini secara keseluruhan hanya 23-29 persen pada 2035, dibandingkan dengan emisi tahun 2019. 
 
“Ada yang salah ketika negara-negara G20–yang bertanggung jawab atas 80 persen emisi global–menjalankan ambisi iklim yang amat lemah," kata Pakar Politik Iklim Greenpeace International, Tracy Carty dikutip pada Sabtu, 22 November 2025.
 
Tracy Carty menilai, dengan menguasai 85 persen ekonomi global, keputusan negara-negara G20 bisa memengaruhi perdagangan, investasi, dan teknologi di seluruh dunia. 
 
Baca Juga: Cak Imin Soal Krisis Iklim: Jangan Merusak untuk Cari Kekayaan Sendiri
 
“Pilihan-pilihan mereka bisa mencapai atau mematahkan target 1,5℃,” ujarnya.
 
Greenpeace menyatakan, negara-negara G20 punya tanggung jawab historis terhadap emisi karbon, serta kemampuan lebih untuk beraksi. 
 
“Mereka seharusnya menjadi yang terdepan demi mencapai target pengurangan emisi sebesar 60 persen yang kita butuhkan secara global,” katanya.
 
Baca Juga: Anies Baswedan Sampaikan Gagasan untuk Tangani Krisis Iklim di Indonesia
 
Tapi secara akumulatif, lanjut dia, negara-negara maju di G20 hanya akan memangkas emisi sebesar 51-57 persen pada 2035. 
 
“Ketika mereka sebenarnya diharapkan untuk memimpin, ini jelas sebuah kegagalan,” ujarnya.***

Tags

Terkini