KONTEKS.CO.ID - She Zhijiang, seorang warga negara China yang dituduh membangun kerajaan perjudian ilegal di Asia Tenggara, diekstradisi ke Beijing.
Ekstradisi mengakhiri perjuangannya selama bertahun-tahun melawan permintaan China tersebut.
Ia telah ditahan di Thailand sejak 2022, setelah polisi Thailand menangkapnya atas permintaan China kepada Interpol.
Beijing menuduh She Zhijiang menjalankan jaringan perjudian daring ilegal, dan minggu ini pengadilan Thailand menguatkan keputusan untuk mengekstradisinya.
Ia tiba di bandara Bangkok pada hari Rabu, diapit oleh dua petugas keamanan.
Ekstradisinya dilakukan menjelang kunjungan bersejarah Raja Thailand ke Beijing - kunjungan kenegaraan pertama ke China oleh seorang Raja Thailand yang berkuasa dan merupakan tanda hubungan yang semakin erat.
Baca Juga: Purbaya Yudhi Sadewa Minta Anak Muda Mulai Menabung: Tabung 50 Persen Aja Dulu!
Setelah pertempuran hukum yang berlangsung lebih dari tiga tahun, She Zhijiang akhirnya diserahkan ke China.
She Zhijiang adalah salah satu nama besar yang terkait dengan pusat-pusat penipuan siber yang luas di Asia Tenggara, yang telah menjebak ribuan warga negara China dan memicu tindakan keras dari Beijing.
Salah satu proyeknya yang paling terkenal adalah Kota Shwe Kokko di Myanmar, dekat perbatasan Thailand.
Kota ini digambarkan dalam video promosi sebagai kota resor bagi wisatawan China, tetapi bangunan-bangunannya yang mewah diduga menjadi sarang penipuan, pencucian uang, dan perdagangan manusia.
Saat berkunjung ke kota tersebut awal tahun ini, BBC melaporkan hanya melihat sedikit pengunjung dari luar negeri. Penduduk setempat mengatakan, bisnis penipuan masih beroperasi.
She Zhijiang dan perusahaannya, Yatai, dikenai sanksi oleh Inggris dan AS atas hubungannya dengan pelanggaran hak asasi manusia di ladang penipuan dalam pengembangannya.