KONTEKS.CO.ID - Sebanyak delapan orang tewas dan puluhan lainnya terluka dalam serangan udara Israel ke ibu kota Yaman, Sana'a, pada Kamis, 25 September 2025.
Kementerian Kesehatan yang dikelola Houthi dalam sebuah pernyataan menyebut, terdapat 142 orang terluka dalam serangan yang menghantam beberapa area di kota tersebut.
Stasiun Televisi Al-Masirah yang dikelola Houthi mengatakan bahwa serangan Israel menargetkan stasiun tenaga Dhahban dan sebuah kawasan pemukiman di kota.
Baca Juga: Drone Houthi Hantam Hotel Mewah di Kota Wisata Eilat, Israel Panik Kalang Kabut
"Jet tempur Israel juga membombardir kawasan pemukiman di al-Nahdin dan Haddah di distrik al-Sabeen, serta Jalan al-Raqas di distrik Maeen," lapornya.
Rumah warga di kawasan al-Madrasa di Sana'a Lama juga porak-poranda akibat serangan udara Israel.
Serangan terjadi saat pemimpin gerakan Houthi, Abdul-Malik Badr al-Houthi, memberikan pidato yang direkam yang ditayangkan oleh Al-Masirah.
Angkatan bersenjata Israel mengonfirmasi bahwa puluhan pesawat tempur melancarkan serangan udara di Sana'a terhadap apa yang mereka sebut sebagai target militer yang terkait dengan aparat keamanan dan intelijen yang dikelola Houthi di Sanaa.
Serangan tersebut terjadi sehari setelah setidaknya 50 orang terluka pada Rabu lalu ketika sebuah drone yang diluncurkan dari Yaman menghantam sebuah pusat pariwisata di kota Eilat di selatan Israel.
Baca Juga: Puji 4 Negara Sekutu Israel yang Akui Palestina, Arab Saudi: Langkah Penting Menuju Perdamaian
Pekan lalu, pesawat tempur Israel meluncurkan gelombang baru serangan udara yang menargetkan situs-situs Houthi di kota pesisir Al Hudaydah.
Serangan Israel di ibu kota Yaman, Sana'a, bulan lalu menewaskan 12 pejabat tinggi Houthi, termasuk Perdana Menteri Ahmed al-Rahawi, dan sembilan menteri lainnya.
Houthi dan Israel telah saling menyerang dalam beberapa bulan terakhir di tengah meningkatnya ketegangan akibat perang yang sedang berlangsung di Jalur Gaza, di mana lebih dari 65.500 orang telah tewas sejak Oktober 2023.***