KONTEKS.CO.ID - Serangan drone yang diluncurkan pejuang Houthi, Yaman menghantam kota resor Eilat di selatan Israel pada Rabu, 24 September 2025. Sebanyak 20 orang terluka akibat serangan itu.
Sebuah pernyataan militer Israel menyebutkan bahwa drone jatuh di daerah Eilat, tepat di pantai Laut Merah setelah sistem pertahanan udara gagal mencegatnya, dalam insiden kedua dalam beberapa hari.
Layanan medis darurat Magen David Adom Israel mengatakan timnya telah merawat 22 korban, termasuk dua pria berusia 26 dan 60 tahun yang dalam kondisi serius akibat luka-luka terkena serpihan.
"Satu orang terluka ringan dengan luka serpihan di punggung, dan 19 lainnya dalam kondisi ringan menderita luka akibat serpihan dan cedera lainnya," kata layanan medis tersebut mengutip Arab News, Kamis, 25 September 2025.
Rekaman mendokumentasikan momen drone Yaman mencapai jauh ke dalam entitas di Umm al-Rashrash Eilat. Polisi mengatakan drone jatuh di pusat Kota Eilat, menyebabkan kerusakan di area yang sering dikunjungi turis.
Rekaman yang dibagikan di media sosial, yang tidak bisa diverifikasi secara independen oleh AFP, menunjukkan sebuah drone terbang di atas kota resor sebelum jatuh dengan asap yang naik dari area dampak.
Baca Juga: Doa Rakyat Yaman Dikabulkan, Kapal Perang AS Tembak Jatuh F/A-18 Hornet saat Gempur Houthi
Militan Houthi yang didukung Iran dari Yaman telah mengklaim serangan serupa sepanjang perang Gaza sejak akhir 2023.
Dalam wawancara dengan Saluran 12 Israel, Wali Kota Eilat, Eli Lankri meminta pemerintah untuk memukul Houthi dengan keras sebagai pembalasan atas serangan drone.
Houthi Yaman telah berulang kali meluncurkan misil dan drone ke Israel sejak awal perang di Gaza, dengan kelompok militan itu mengatakan mereka bertindak untuk mendukung sekutunya di Palestina, Hamas, yang serangan pada Oktober 2023 memicu perang.
Di Jalur Gaza, militer Israel pada Rabu kemarin melanjutkan serangannya ke Kota Gaza, yang memaksa ratusan ribu warga Palestina menyelamatkan diri.***