KONTEKS.CO.ID - Perang Iran vs Israel menjadi kenyataan setelah sebelumnya hanya melibatkan pernyataan di media. Jual-beli serangan terjadi sejak Jumat pekan kemarin.
Menurut para ahli, Iran kemungkinan besar akan berusaha memindahkan semua peralatan terkait nuklirnya ke bawah tanah setelah serangan Israel.
Israel melancarkan serangan mematikan terhadap fasilitas militer dan nuklir Iran pada Jumat pagi, yang meningkatkan ketegangan antara kedua musuh bebuyutan itu.
Baca Juga: Rayakan 12 Tahun Bersama BTS FESTA 2025, Tampilkan J-Hope Live dan Kejutan Emosional dari RM
Gelombang serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Iran ini telah memicu kekhawatiran di kawasan tersebut. Kedua belah pihak memiliki rekam jejak serangan yang kacau di masa lalu.
Rekam Jejak Perang Israel dengan Iran
Pada April 2024, serangan udara Israel yang diduga dilakukan di kompleks kedutaan besar Iran di Damaskus menewaskan tujuh perwira Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) Iran.
Ketegangan antara kedua musuh bebuyutan regional itu memuncak pada Oktober 2024 ketika Iran meluncurkan apa yang digambarkannya sebagai rentetan rudal ke sasaran-sasaran di Israel. Israel membalas dengan mengebom sasaran-sasaran militer di Iran, yang menewaskan empat prajurit.
Baca Juga: Debut Cristian Chivu di Piala Dunia Antarklub 2025: Inter Milan Hadapi Monterrey di Laga Perdana Grup E
Serangan Israel pada bulan Oktober dan April tahun lalu menghantam jaringan pertahanan udara S-300 di Iran dan peralatan yang digunakan untuk membuat bahan bakar padat bagi rudal balistik, demikian dilaporkan NBC News.
Laporan tersebut mengutip para ahli militer dan mantan pejabat AS dan Israel yang mengatakan bahwa Israel dapat menimbulkan "kerusakan serius" pada program nuklir Iran.
Namun Israel tidak memiliki bom berat dan pesawat yang diperlukan untuk menyerang secara efektif situs nuklir Iran yang terkubur. Menurut para ahli, Iran kemungkinan besar akan berusaha memindahkan semua peralatan terkait nuklirnya ke bawah tanah setelah serangan ini, tambah laporan tersebut.
Baca Juga: Meta Kenalkan fitur Baru WhatsApp, Bisa Apa saja?
Perbandingan Kekuatan Militer yang Menakutkaan
Kedua negara dikenal dengan kekuatan militer yang kuat di antara negara-negara Timur Tengah lainnya.
Seperti apa perbandingan kekuatan militer Iran dan Israel? Berikut artikel lengkapnya!
Sistem Pertahanan Udara
Berdasarkan The Military Balance 2023, sistem Iron Dome dianggap sebagai tulang punggung pertahanan udara Israel. Sistem ini terdiri dari radar yang dapat mengidentifikasi proyektil yang masuk beserta kecepatan dan arahnya, menurut laporan Al Jazeera yang diterbitkan pada Oktober 2024.
Baca Juga: Kembalikan 4 Pulau ke Aceh, Ini Pesan Damai Bobby Nasution untuk Masyarakat Sumut
Laporan tersebut menyatakan proyektil yang tidak menimbulkan ancaman diizinkan mendarat di lapangan kosong, sementara unit penembakan rudal meluncurkan rudal untuk menembak jatuh rudal yang berbahaya.
Iran sendiri mengerahkan Azarakhsh jarak pendek dan ketinggian rendah pada Februari tahun lalu, yang merupakan sistem deteksi inframerah, dilengkapi dengan radar dan sistem elektro-optik untuk mendeteksi dan mencegat target, tambah laporan tersebut.
Jumlah Prajurit
Iran memiliki total 610.000 personel aktif dengan 350.000 personel di angkatan darat, 190.000 personel di Garda Revolusi, 18.000 personel di angkatan laut, 37.000 personel di angkatan udara, dan 15.000 personel di pertahanan udara, serta 350.000 personel cadangan.
Laporan Al Jaazera menyebutkan militer Israel memiliki 169.500 personel aktif, termasuk 126.000 personel di angkatan darat, 9.500 personel di angkatan laut, 34.000 personel di angkatan udara, dan 465.000 personel cadangan.
Baca Juga: Hujan Deras Sejak Selasa Sore, 2 RT di Cilandak Jaksel Terendam Banjir
Anggaran Belanja Pertahanan
Menurut laporan Institut Penelitian Perdamaian Internasional Stockholm (SIPRI) yang diterbitkan pada April lalu, pengeluaran militer Iran turun 10% menjadi USD7,9 miliar pada 2024. Hal itu disebabkan adanya sanksi terhadap negara tersebut.
SIPRI juga mengungkapkan, pengeluaran militer Israel tumbuh sebesar 65% menjadi USD46,5 miliar pada 2024 — lonjakan dari tahun 2023, karena serangannya di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 55.000 warga Palestina.
Angkatan Udara
Israel memiliki 345 pesawat tempur dan 43 helikopter serang. Sedangkan Angkatan udara Iran memiliki 312 pesawat tempur, dan IRGC memiliki 23 unit.
Baca Juga: Cara Mengecilkan Ukuran PDF Secara Online dengan Mudah
Angkatan udara juga memiliki dua helikopter serang, angkatan darat memiliki 50, dan IRGC memiliki 5 helikopter.
Meskipun Iran telah membuat pernyataan tentang pemulihan angkatan udara setelah serangan pada bulan Oktober, Israel menyerang Iran dengan "hampir tanpa hukuman".
Forbes melaporkan, "pengabaian" militer konvensional Iran, yang terlihat dari angkatan udaranya, memungkinkan serangan pada pekan ini.
Badan pesawat Iran, termasuk MiG-29, sudah berusia setidaknya 35 tahun, tanpa peningkatan substansial baru-baru ini, kata laporan itu.