• Minggu, 21 Desember 2025

Dubes Iran di Jakarta Sebut Serangan ke Israel Jadi Simbol Perlawanan untuk Palestina

Photo Author
- Selasa, 17 Juni 2025 | 15:24 WIB
Waving Iran flag above skyline of Tehran at sunset. (BornaMir)
Waving Iran flag above skyline of Tehran at sunset. (BornaMir)

KONTEKS.CO.IDKonflik bersenjata antara Iran dan Israel semakin memanas usai Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada 13 Juni 2025.

Fasilitas militer dan nuklir menjadi target utama, yang menyebabkan sedikitnya 224 warga Iran tewas, termasuk perwira tinggi militer, ilmuwan nuklir, serta warga sipil.

Sebagai balasan, Iran kini meluncurkan serangan rudal dan drone ke wilayah Israel, terutama ke kawasan Tel Aviv. Serangan itu dikonfirmasi telah menewaskan 24 orang di pihak Israel.

Baca Juga: Keputusan Presiden Prabowo: 4 Pulau yang Jadi Sengketa Masuk Wilayah Aceh Bukan Sumut

Dalam konferensi pers di kediamannya di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, pada Selasa, 17 Juni 2025, Duta Besar Republik Islam Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menyatakan bahwa aksi balasan Iran merupakan simbol perlawanan terhadap penindasan rezim Zionis, khususnya dalam konteks dukungan terhadap Palestina dan negara-negara tertindas lainnya di Timur Tengah.

Serangan Iran Dinilai Legal Berdasarkan Piagam PBB

“Ini menjadi momentum yang sangat penting bagi negara-negara yang dizalimi oleh rezim Zionis, khususnya bangsa Palestina di Jalur Gaza,” ujar Boroujerdi.

Menurutnya, Iran memiliki hak legal untuk membela diri, sebagaimana dijamin oleh Pasal 51 Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang mengatur tentang hak negara untuk mempertahankan diri dari serangan bersenjata.

“Serangan terhadap Iran bukan hanya ancaman terhadap kedaulatan nasional kami, tapi juga terhadap sistem hukum internasional dan perdamaian dunia secara keseluruhan,” tegas Boroujerdi.

Baca Juga: Kejagung Sita Rp11,8 Triliun dalam Kasus Korupsi CPO dari Wilmar Group

Ia juga mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera mengambil tindakan terhadap Israel, yang menurutnya telah melanggar berbagai ketentuan hukum internasional dan terus menebar agresi ke negara-negara tetangganya.

Boroujerdi menuduh Israel telah memulai sedikitnya 20 konflik dan peperangan di Timur Tengahdalam beberapa tahun terakhir.

“Rezim Zionis adalah entitas yang konsisten melanggar hukum internasional. Mereka tidak pernah mematuhi peraturan yang berlaku. Kita telah menyaksikan agresi mereka terhadap tetangganya berkali-kali,” ungkapnya.

Baca Juga: Pesawat Arab Saudi Mendarat Darurat di Bandara Kualanamu

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Eko Priliawito

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X