dunia

Vatikan Resmi Umumkan Konklaf Pemilihan Paus Baru Dimulai Tanggal 7 Mei 2025

Senin, 28 April 2025 | 23:49 WIB
Proses Konklaf, tradisi pemilihan Paus baru pengganti Paus Fransiskus yang akan digelar setelah masa berkabung selesai. (Dok Vatikan)


KONTEKS.CO.ID - Vatikan telah resmi mengumumkan bahwa ritual konklaf untuk memilih pemimpin baru Gereja Katolik Roma setelah kematian Paus Fransiskus akan dimulai pada 7 Mei 2025.

Sebanyak 135 kardinal dari seluruh dunia, semuanya berusia di bawah 80 tahun, berhak untuk mengambil bagian dalam pemungutan suara yang berlangsung super-rahasia tersebut.

Tanggal tersebut diputuskan selama pertemuan tertutup para kardinal di Vatikan pada hari Senin, dua hari setelah pemakaman Fransiskus, yang meninggal pada 21 April dalam usia 88 tahun.

Baca Juga: Alasan Pelatih Indra Wijaya Pilih Ubed Ketimbang Jonatan saat RI Kalahkan Inggris di Piala Sudirman 2025

Laman Al Jazeera melaporkan, sebanyak 135 kardinal dari seluruh dunia dan berusia di bawah 80 tahun berhak mengambil bagian dalam pemungutan suara rahasia. Pemungutan suara ini akan memutuskan siapa yang akan menjadi kepala gereja beranggotakan 1,4 miliar orang di seluruh dunia berikutnya.

Ditutup, Kapel Sistina Lakukan Persiapan Konklaf

Vatikan pada hari Senin menutup Kapel Sistina, tempat pemungutan suara akan berlangsung, untuk memulai persiapan.

Konklaf tahun ini menandai peningkatan signifikan dalam partisipasi dibandingkan dengan konklaf sebelumnya setelah 115 kardinal ikut serta dalam pemilihan tahun 2005 dan 2013.

Baca Juga: Letusan Gunung Marapi Kagetkan Warga: Suara Dentuman Terdengar Keras dan Rumah Bergoyang Kencang

Sekitar 80% elektor saat ini ditunjuk oleh Fransiskus, yang berupaya memperluas representasi global gereja.

Eropa akan kembali menyediakan blok suara terbesar dengan 53 elektor, diikuti oleh Asia dan Oseania dengan 27, Amerika Selatan dan Tengah dengan 21, Afrika dengan 18, dan Amerika Utara dengan 16 suara.

Italia tetap menjadi negara dengan perwakilan terbanyak dengan 17 kardinal, mengungguli Amerika Serikat (10), Brasil dengan (7), dan Prancis (5).

Baca Juga: Berbeda dengan Ganjar, Komarudin Watubun: Purnawirawan Tuntut Gibran Mundur Bukan Jenderal Abal-abal

Keputusan Siapa Paus Baru Dapat Diambil dalam Beberapa Hari

Anggota konklaf memberikan suara mereka melalui pemungutan suara rahasia, sebuah proses yang diawasi oleh sembilan kardinal yang dipilih secara acak.

Mayoritas dua pertiga secara tradisional diperlukan untuk memilih Paus baru, dan pemungutan suara terus berlanjut hingga ambang batas ini terpenuhi.

Setelah setiap putaran, surat suara dibakar dengan bahan kimia yang menghasilkan asap hitam atau putih, yang menandakan hasilnya kepada dunia. 

Baca Juga: Update Klasemen Liga 1 Pekan Ke-30, Persib Selangkah Lagi Juara, Zona Degradasi Masih Panas

Asap hitam menandakan bahwa belum ada keputusan yang dibuat, sementara asap putih berarti paus baru telah terpilih. Setelah paus terpilih, seorang kardinal terkemuka mengumumkan namanya dari Basilika Santo Petrus.

Meskipun tidak ada batas waktu yang ditetapkan untuk konklaf, sejarah menunjukkan prosesnya dapat bervariasi. Fransiskus dan pendahulunya Benediktus XVI terpilih dalam waktu dua hari.

Konklaf modern terpanjang, pada 1903 dan 1922, masing-masing berlangsung hingga lima hari. Pada abad ke-13, kebuntuan setelah kematian seorang Paus berlangsung selama tiga tahun, yang mendorong reformasi yang masih berlaku hingga saat ini. ***

Tags

Terkini