Alasan Pelatih Indra Wijaya Pilih Ubed Ketimbang Jonatan saat RI Kalahkan Inggris di Piala Sudirman 2025

KONTEKS.CO.ID - Indonesia berhasil mengalahkan Inggris 5-0 di pertandingan pertama turnamen beregu Piala Sudirman 2025.

Bermain di Gimnasium Fenghuang, Xiamen, China, Minggu 27 April 2025, Indonesia yang berada di Grup D ternyata tak menurunkan tunggal putra terkuatnya, Jonatan Christie.

Pelatih tunggal putra Indonesia, Indra Wijaya, justru mendorong pemain debutan, Moh Zaki Ubaidillah alias Ubed, untuk mendulang poin kemenangan. Dan keputusan ini memang sangat tepat.

Baca Juga: Letusan Gunung Marapi Kagetkan Warga: Suara Dentuman Terdengar Keras dan Rumah Bergoyang Kencang

Indra Wijaya mengatakan, ada latar belakang kuat yang membuatnya berani memajukan Ubed untuk melakoni laga pertama Grup D Piala Sudirman 2025 tersebut.

Tim sudah menggelar pertimbangan yang cukup guna memutuskan pemain mana yang akan dimainkan pada duel melawan Inggris.

Indra menjelaskan, Ubed dari sisi strategi dan persiapan memang sudah sangat siap. Karena itu, tim pelatih menjadikannya sebagai tunggal putra yang bermain.

Baca Juga: Berbeda dengan Ganjar, Komarudin Watubun: Purnawirawan Tuntut Gibran Mundur Bukan Jenderal Abal-abal

"Ketiga tunggal putra kita sudah siap bermain melawan Inggris. Dari strategi serta persiapan, hasil meeting pilihannya memang ke Ubed," ungkapnya, mengutip Senin 28 April 2025.

Moh Zaki Ubaidillah adalah salah satu pemain yang baru merasakan bermain di turnamen besar seperti Piala Sudirman. Tetapi Indra melihat persiapan dan pemantapannya, Ubed memang layak diberikan kepercayaan dan kesempatan itu.

Dia pun berpesan agar Ubed harus menampilkan performa terbaiknya dan selalu fokus sepanjang pertandiangan. Ini suapaya dia dapat meraih hasil maksimal guna membantu tim Indonesia.

Baca Juga: Banyak Pengendara Salah Kaprah, Begini Cara Menggunakan Lampu Sein yang Benar

"Saya berpesan ke Ubed: pertandingan besar seperti ini tak jauh berbeda dengan semisal World Junior Championships. Mulai dari suasana lapangannya dan lain-lainnya, mirip-lah. Tinggal me-manage dan mempertanggungjawabkan kepercayaan yang kami berikan," pungkasnya. ***