dunia

Gempa Myanmar: 3 Orang Meninggal Tertimpa Reruntuhan Masjid saat Berdoa Usai Salat Jumat

Jumat, 28 Maret 2025 | 19:13 WIB
Sebuah rumah sakit besar di Ibu Kota Myanmar, Naypyidaw, menampung banyak korban gempa yang terjadi hari ini. (X.com @theinformant_x)


KONTEKS.CO.ID - Dua gempa bumi besar berkekuatan magnitudo 7,7 dan 6,4 telah melanda Myanmar. Menurut Survei Geologi Amerika Serikat (USGS), guncangan kuatnya menyebabkan kerusakan di Thailand.

"Gempa pertama terjadi 16 km di barat laut Kota Sagaing pada kedalaman 10 km sekitar pukul 12.50 siang pada hari Jumat," kata USGS, mengutip Al Jazeera, Jumat 28 Maret 2025.

Junta Militer yang berkuasa di Myanmar langsung mengumumkan keadaan darurat di enam wilayah dan negara bagian.

Baca Juga: Setelah Lebaran, Ojol Ancam Demo! Ini Permintaan Mereka

"Negara akan segera menyelidiki situasi dan melakukan operasi penyelamatan serta memberikan bantuan kemanusiaan," katanya di aplikasi perpesanan Telegram.

Gempa menyebabkan kerusakan infrastruktur di Myanmar, bahkan korban jiwa.

Menurut dua saksi dari Kota Taungnoo di wilayah Bago yang berbicara kepada kantor berita Reuters, setidaknya tiga orang tewas setelah bangunan masjid runtuh sebagian.

Baca Juga: iPhone 16 Resmi Hadir di Indonesia! Cek Harga dan Spesifikasinya

"Kami sedang berdoa ketika guncangan mulai terjadi... Tiga orang tewas di tempat," kata salah satu dari jemaah masjid tersebut.

Sebuah rumah sakit besar di Naypyidaw dinyatakan sebagai daerah dengan korban besar, ungkap seorang pejabat di fasilitas itu kepada kantor berita AFP.

Banyak korban luka dirawat di luar unit gawat darurat rumah sakit umum dengan kapasitas 1.000 tempat tidur itu. Sebagian dari korban menggeliat kesakitan, sebagian lagi terbaring diam saat kerabat berusaha menghibur mereka.

Baca Juga: Edward Coristine, Sosok Kepercayaan Elon Musk, Diduga Bantu Kelompok Peretas

Kehancuran Situs Sejarah Myanmar

Seorang petugas dari Departemen Pemadam Kebakaran Myanmar mengatakan, pihakanya telah memulai pencarian dan berkeliling Yangon untuk memeriksa korban dan kerusakan. Namun sejauh ini mereka belum memiliki informasi jumlah korban akibat gempa.

Berdasarkan postingan media sosial dari Mandalay, Ibu Kota kerajaan kuno Myanmar di pusat jantung agama Buddha, menunjukkan bangunan yang runtuh dan puing-puing berserakan di jalan-jalan kota.

Saksi lain di kota itu, Htet Naing Oo, mengatakan sebuah kedai teh runtuh dengan beberapa orang terperangkap di dalamnya. "Kami tidak bisa masuk," katanya. "Situasinya sangat buruk." ***

Tags

Terkini