KONTEKS.CO.ID - Status Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) masih berada pada level IV Awas pada Jumat, 21 Maret 2025.
Menurut Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid, kenaikan status Awas dilakukan karena meningkatnya aktivitas vulkanik gunung yang memiliki ketinggian 1584 mdpl.
Gunung Api Lewotobi Laki-laki mengalami 13 kali gempa letusan, 92 kali gempa embusan, 4 kali gempa harmonik, 8 kali gempa low frequency, 1 kali gempa vulkanik dangkal, 205 kali gempa vulkanik dalam, 10 kali gempa tektonik lokal, dan 4 kali gempa tektonik jauh.
Baca Juga: Ciri-ciri Tubuh Kekurangan Protein dan Dampaknya pada Kesehatan, Jangan Lengah
“Terjadi erupsi disertai bunyi ledakan yang terdengar hingga Maumere dan Larantuka pada Kamis (20/3/2025) pukul 22.56 Wita. Erupsi ini terekam di beberapa stasiun gunung api di Flores,” ujar Wafid dalam keterangannya, Jumat, 21 Maret 2025.
Secara pengamatan, gunung api terlihat jelas hingga tertutup Kabut 0-II. Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal tinggi sekitar 200-500 meter dari puncak. Cuaca siang ini cerah hingga mendung, angin lemah ke arah utara dan timur laut.
Rekomendasi
Baca Juga: Bacakan Eksepsi, Ini Permohonan Hasto kepada Majelis Hakim Pengadilan Tipikor
1. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki dan pengunjung/wisatawan tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 7 Km dari pusat erupsi G. Lewotobi Laki-laki dan sektoral Barat Daya - Utara - Timur Laut sejauh 8 Km.
2. Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya.
3. Masyarakat di sekitar G. Lewotobi Laki-laki mewaspadai potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak G. Lewotobi Laki-laki jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.
Baca Juga: Program MBG Buka Peluang Besar UMKM untuk Berkembang
4. Masyarakat yang terdampak hujan abu G. Lewotobi Laki-laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernafasan.
5. Pemerintah Daerah senantiasa berkoordinasi dengan Pos Pengamatan G. Lewotobi Laki-laki di Desa Pululera, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Folres Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur atau Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Becana Geologi, Badan Geologi di Bandung.
6. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi akan selalu berkoordinasi dengan BPBD Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Satlak PB setempat dalam memberikan informasi tentang kegiatan G. Lewotobi Laki-laki.***
Artikel Terkait
Sudah 17 Kali Erupsi Hari Ini, Titik Pengungsian Warga Sekitar Gunung Ibu Bertambah
Gunung Ibu Erupsi Lagi, Tinggi Kolom Abu Capai 1.200 Meter
Gunung Semeru Kembali Erupsi dan Luncurkan Abu Vulkanik 1 Km, Masyarakat Diimbau Waspada
Gunung Semeru Erupsi Lagi Jumat Pagi, Abu Vulkanik Meluncur Tinggi di Atas Puncak
Gunung Ibu Kembali Erupsi, Kolom Abu Capai 1 Km di Atas Puncak, Warga Diimbau Waspada
Gunung Semeru Erupsi 5 Kali Sejak Kamis Dini Hari, Masyarakat Diminta Waspada