"Sejujurnya, aku tidak pernah menyangka kebakaran hutan akan merambat ke Pacific Coast Highway dan menimbulkan kebakaran," tutur Steiner dalam wawancara bersama NY Post, pada Minggu, 12 Januari 2024.
Kemudian, Steiner menyoroti arsitektur rumahnya yang bertahan dari kobaran api kebakaran di LA.
"Aku berpikir, jika suatu saat terjadi gempa bumi itu adalah ancaman terakhir yang mungkin terjadi ke depannya," ungkap Steiner.
Baca Juga: Bukti Kebakaran Los Angeles adalah Hukum Karma Pengeboman Israel di Jalur Gaza
"Sejujurnya aku tidak berpikir kebakaran adalah ancaman terakhir yang justru terjadi. Arsitekturnya cukup bagus. Namun, yang paling bagus adalah plesteran dan atap anti apinya," tambahnya.
Profesor berusia 64 tahun itu pun menilai kejadian ini sebagai sebuah keajaiban, sebab pada saat kebakaran terjadi dirinya sudah pasrah rumahnya tidak akan selamat namun takdir berkata lain.
"Orang-orang mulai menghubungiku, mengatakan, 'Rumah kamu ada di semua di berita'," tandas Steiner seraya mengingat kembali rumahnya yang bertahan dari musibah itu.***
Artikel Terkait
Kerugian Kebakaran Los Angeles Tembus Rp2.442 Triliun, Tertinggi Sepanjang Sejarah LA, Lebih dari Separuh APBN RI 2025
Kebakaran Los Angeles Diprediksi Makin Parah, 'Digoreng' Angin Berkecepatan 113 Km per Jam
Lakers Kalah dari Spurs 126-102 dalam Laga Pertama NBA Setelah Kebakaran Los Angeles
Ngeri, di Tengah Lautan si Jago Merah Muncul Tornado Api di Kebakaran Los Angeles
Aksi Heroik dan Solidaritas Komunitas Selamatkan Hewan di tengah Kebakaran Los Angeles