Pada Mei 2023, masa jabatannya di Majelis Nasional berakhir dengan pembubaran Majelis Nasional oleh Presiden Guillermo Lasso.
Sebelum pembubaran, Villavicencio dikritik oleh beberapa anggota Majelis karena menghalangi proses pemakzulan Lasso.
Kampanye presiden 2023
Tak lama setelah Majelis Nasional dibubarkan, Villavicencio mengumumkan pencalonannya sebagai Presiden Ekuador pada pemilu 2023.
Pada Juni 2023, dia menunjuk ahli lingkungan Andrea Gonzalez sebagai calon wakil presiden.
Pada 10 Juni, pasangan Villavicencio-Gonzalez mendaftarkan pencalonannya di bawah Aliansi Gerakan Pembangunan dan dua hari kemudian Dewan Pemilihan Nasional (CNE) menyetujui pencalonan mereka.
Namun pada 16 Juni, pencalonannya ditolak karena kurangnya informasi; namun masalah tersebut diselesaikan dan pencalonannya disetujui kembali empat hari kemudian.
Jajak pendapat tanggal 18 Juli menemukan polling Villavicencio di tempat kedua dengan 13,2 persen, dan mantan Anggota Majelis Luisa Gonzalez di tempat pertama dengan 26,6 persen.
Pada Agustus 2023, pada saat pembunuhannya, Villavicencio telah melakukan polling elektabilitas sebesar 7,5 persen.***