Selain itu, beberapa program pelatihan yang dilakukan oleh Angkatan Udara Republik Singapura juga disebut-sebut masuk dalam daftar bocoran dokumen tersebut.
Menanggapi pertanyaan tersebut, juru bicara Kementerian Pertahanan Singapura mengatakan telah diberitahu tentang kebocoran informasi pada beberapa materi terkait pelatihan.
Selain itu, dokumen lain dari organisasi berbeda yang disebutkan dalam bocoran tersebut, bagaimanapun, memiliki klasifikasi 'rahasia'.
Sementara seluruh basis data mencakup beberapa tahun, beberapa dokumen relatif baru, dengan yang terbaru adalah Juni 2022.
Menurut tangkapan layar yang diberikan oleh penjual bocoran, file tersebut juga berisi informasi tentang Australia, China, Israel, Jepang, Korea, Rusia, Thailand, dan Vietnam.
Sampel dokumen NATO dikatakan diambil dari misinya di Kosovo antara tahun 2017 dan 2018.
File tersebut diklasifikasikan sebagai 'Rahasia NATO' atau 'Dibatasi NATO'.***