"Manajemen maskapai lokal juga mengetahui masalah ini, tapi belum ada solusinya," ujarnya lagi.
Ia mengatakan, beberapa asosiasi biro perjalanan antara lain PAPUH, Malaysian Association of Travel and Travel Agents (MATTA) dan Malaysian Bumiputera Tourism Operating Company Association (BUMITRA) akan membahas isu kenaikan harga paket umrah.
Kemarin, BH Online melaporkan bahwa beberapa calon jemaah harus mengatur ulang perjalanannya karena pembatalan di menit-menit terakhir, selain terbebani ketika harus membayar biaya tambahan mencapai ribuan ringgit.
Menghadapi kemungkinan kenaikan biaya hingga 200 persen, jemaah mengaku tak punya pilihan karena perusahaan penyelenggara umrah lain juga melakukan langkah yang sama dengan menaikkan harga paket.***