KONTEKS.CO.ID - Presiden Rusia mengadakan pertemuan Dewan Keamanan pada hari Rabu untuk membahas situasi di Ukraina dan wilayah Rusia yang berbatasan dengan zona konflik. Sehari sebelumnya, Jenderal Sergei Surovikin, komandan pasukan Rusia yang ambil bagian dalam operasi khusus di Ukraina, mencirikan situasi di Kherson sebagai "sangat sulit."
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menandatangani dekrit tentang pemberlakuan keadaan darurat militer di Kherson, Zaporozhye, Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk.
"Saya telah menandatangani dekrit tentang pemberlakuan keadaan darurat militer di empat entitas konstituen Federasi Rusia. Ini akan segera dikirim untuk disetujui ke Dewan Federasi [majelis tinggi parlemen Rusia], dan Duma Negara akan diberitahu tentang keputusan itu," kata Putin, berbicara pada pertemuan Dewan Keamanan Rusia pada hari Rabu 19 Oktober, sebagaimana dilaporkan Sputnik.
Dewan Federasi diperkirakan akan bersidang di kemudian hari untuk mengesahkan dekrit tersebut. Teks dekrit tersebut telah dipublikasikan di laman Kremlin, dan menunjukkan bahwa darurat militer akan diberlakukan pada pukul 00:00 pada tanggal 20 Oktober di daerah yang terkena dampak. Keputusan tersebut didasarkan pada ketentuan dalam Konstitusi Rusia, dan undang-undang federal 'tentang darurat militer 2002.
"Undang-undang konstitusional tentang penerimaan empat wilayah baru ke dalam Federasi Rusia telah mulai berlaku. Rezim Kiev, seperti yang Anda ketahui, telah menolak untuk mengakui kehendak dan pilihan rakyat, dan telah menolak proposal untuk negosiasi. Pada sebaliknya, penembakan terus berlanjut. Orang-orang tak bersalah sedang sekarat," kata Putin.
"Neo-Nazi menggunakan metode teroris secara terbuka, menyabotase infrastruktur penting, membunuh perwakilan otoritas lokal," tambahnya.
Putin juga menginstruksikan membentuk "dewan koordinasi khusus" untuk mengoordinasikan upaya meningkatkan keamanan, dengan dewan yang akan dipimpin oleh Perdana Menteri Mikhail Mishustin.